Beijing - China dilaporkan sangat kecewa atas pernyataan resmi Amerika
Serikat soal Kepulauan Senkaku (Kepulauan Diaoyu) yang jadi sengketa antara
China dan Jepang. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, memperingatkan Beijing
jangan menentang kekuasaan Tokyo atas Kepulauan Senkaku itu.
"China
sangat kecewa dan menentang keras pernyataan-pernyataan itu," kata Juru
bicara Kementerian Luar Negeri China, Qin Gang, dalam satu pernyataan di laman
kementerian itu, Minggu.
Sengketa
maritim, yang melanda selama beberapa tahun, meningkat tahun lalu ketika
pemerintah Jepang menasionalisasi kepulauan di gugusan kecil itu yang bukan
menjadi miliknya, memicu tanggapan marah di China.
China sejak
itu meningkatkan patroli-patroli maritim dan udara dekat wilaya Laut China
Timur, dan semakin meningkat dalam pekan-pekan belakangan ini di mana eijing
dan Tokyo mengerahkan jet-jet tempur, kendatipun tidak terjadi bentrokan.
Sejak tiga
tahun terakhir China sangat agresif mengklaim kawasan maritim di sekitarnya.
Dengan empat negara ASEAN, China menyatakan secara sepihak bahwa sebagian besar
Laut China Selatan, adalah milik China. Hal ini sempat memicu ketegangan
keamanan dan diplomatik serta ekonomi kawasan Asia Timur.
"Kami
mendesak Amerika Serikat memperlakukan masalah kepulauan itu dengan satu sikap
yang bertanggung jawab," kata Qin.
Ia juga
menyerukan Washington hati-hati dalam kata-kata, hati-hati dalam tindakan, dan
melakukan tindakan realistik untuk melindungi perdamaian dan stabilitas wilayah
itu dan hubungan China-Amerika Serikat.
Sebelumnya,
Clinton menyatakan, "Kami tidak ingin melihat tindakan apapun dilakukan
siapapun yang dapat meningkatkan ketegangan atau menghasilkan salah perhitungan
yang dapat mengganggu perdamaian, keamanan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan
ini."
Clinton
tidak secara terbuka mengungkap "siapapun" yang dia maksud itu. Namun
pernyataan itu dibaca Beijing sebagai hal yang dianggap bisa mengganggu
kepentingan China.
0 Comments