AS SESALKAN KEPUTUSAN PERANG KORUT

Militer Korut dalam latihan perang
Washington - Pyongyang menanggapi pemberlakuan sanksi keempat PBB terkait program nuklir dan peluru kendali balistik lintas benuanya dengan menempuh jalan perang. Amerika Serikat, Sabtu, menyesalkan keputusan Korea Utara itu.

Pyongyang sebelumnya mengekspresikan kemarahannya atas pemberlakuan sanksi baru PBB itu, Jumat, dengan membatalkan semua pakta unilateral non-agresi bersama Korea Selatan. Ini berarti perang kembali dengan Korea Selatan di Semenanjung Korea itu.

"Tindakan itu semacam retorika provokatif yang tidak memberikan perbaikan nasib bagi rakyat Korea Utara," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Victoria Nuland, kepada sejumlah reporter di Washington.

"Mereka hanya ingin meningkatkan tensi hubungan dan sangat disesalkan," kata dia.

Nuland menegaskan, sanksi kepada Pyongyang itu merupakan langkah menekan Pyongyang secara langsung dan memperingatkan kepada mereka bahwa telah salah mengambil langkah.


"Jika kami tidak memberlakukan sanksi melalui PBB maka sama saja Amerika Serikat memberikan jalan bagi Korea Utara terus mengembangkan senjata nuklirnya. Kami harus tegas," kata Nuland. 

Bahkan sekutu ideologis terdekat Korea Utara, China, juga meresti pemberlakuan sanksi keempat PBB itu. China telah cukup lama gerah atas agresivitas Korea Utara tentang program nuklirnya.

Ancaman Korea Utara, Jumat, melalui pernyataannya mengindikasikan akan terjadi perang kembali setelah Perang Korea selesai pada 1953. Dengan kata lain, ancaman nuklir semakin menghantui Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Secara resmi dan teknis, Korea Selatan dan Korea Utara masih dalam keadaan perang. Mereka tidak pernah menandatangani pakta perdamaian pengakhiran Perang Korea, melainkan hanya berupa pakta gencatan senjata bilateral.

Post a Comment

4 Comments

  1. Inilah jadinya kalo pemberlakuan demokrasi itu dipaksakan......kembali ke basic aja, mana ada negara yg nurut di dikte kecuali yg berkuasa dah jadi antek negara tertentu. Udah banyak negara asia yg jadi korban pemaksaan demokrasi model ginian, demokrasi muka dua....., vietnam, indonesia, korea, kamboja, contohlah china yg mampu bertahan dengan komunis, yg bisa berdiri sendiri tanpa bisa digertak siapapun, jadilah spt korea utara yg kokoh bertahan dengan komunis yg meski dikucilkan dalam pergaulan dunia juga masih mampu bertahan.... Kenapa semua harus nurutin amerika??, negara pembawa demokrasi muka dua begini harus diturutin....??? Telah banyak kerugian di indonesia, ekonomi selalu di dikte, pertahanan, senjata, politik dan segala hal, tengok masa soekarno..... Indonesia gak spt ini. Gak jauh dengan kasus korea, bersiaplah asia diobok2 amerika dan sekutunya, karena hawa perang udah mulai dipindahkan dari kawasan arab ke asia....

    ReplyDelete
  2. Komunis tuh apa ya?...
    Gue ko' ingat PKI ya!...
    Klo PKI kan udah dilarang ma Soeharto, pak agus!?



    ReplyDelete
  3. Maksudnya mungkin ga harus jadi Komunis juga.. tapi yang dicontoh adalah sikap ga mau didikte itu... kita harus jadi bangsa yang kuat artinya tanpa didikte oleh siapapun

    ReplyDelete
  4. Mas dhanang sangat benar.harus di ingat pki juga membantu kemerdekaan RI.itu hanya ulah suharto yang ditimang amerika.ingat jatuhnya sukarno atau pki adalah hadiah besar bagi amerika setelah kalah perang dengan vietnam

    ReplyDelete