Bangladesh
akan memiliki kapal selam pertamanya untuk meningkatkan kekuatan angkatan
lautnya di Teluk Benggala, kata Perdana Menteri Sheikh Hasina Kamis, dua hari
setelah ia menandatangani perjanjian pertahanan terbesar negara itu.
"Kita
telah membuat keputusan untuk menambah kapal-kapal selam dengan
fasilitas-fasilitas pangkalan untuk angkatan laut Bangladesh secepat mungkin
untuk memperkuat pertahanannya," kata Hasina ketika meresmikan kapal
perang pertama produksi dalam negeri di satu pangkalan di kota Khulna,
Bangladesh selatan yang dikutip AFP.
"Kita
akan membangun satu angkatan laut tiga dimensi bagi generasi-generasi masa
depan yang akan mampu menghadapi tantangan dalam perang dan perbatasan maritim
kita."
Pengumuman
itu adalah tanda terbaru tentang kesediaan Hasina untuk mengeluarkan dana besar
bagi sektor pertahanan datang hanya sembilan hari setelah ia menandatangani
perjanjian pertahanan senilai satu miliar dolar AS di Rusia untuk pembelian
pesawat-pesawat tempur latih, helikopter-helikopter dan rudal-rudal anti-tank.
Para
pengamat mengatakan perjanjian dengan Moskow itu merupakan perjanjian pembelian
peralatan militer terbesar sejak Bangladesh meraih kemerdekaan tahun 1971.
Hasina tidak
merinci tentang berapa jumlah kapal selam yang akan dibeli negara itu dan dari
mana, tetapi seorang jenderal senior angkatan darat mengemukakan kepada
wartawan Senin bahwa Bangladesh kini sedang melakukan perundingan -perundingan
dengan China mengenai masalah itu.
Bangladesh,
yang sepertiga dari 153 juta jiwa pendudukya hidup di bawah garis kemiskinan,
memperluas kekuatan pertahanannya dalam tahun-tahun belakangan ini, membangun
satu pangkalan udara baru dekat perbatasan dengan Myanmar dan menambah
kapal-kapal perang baru.
Satu
pengadilan PBB mengakhiri sengketa wilayah antara Bangladesh dan Myanmar Maret
tahun lalu, tetapi pertikaian itu membawa kedua pihak dekat pada konflik
militer tahu 2008 ketika Myanmar mengirim kapal-kapal angkatan laut untuk
mendukung pengeboran gas.
Bangladesh
juga terlibat sengketa dengan India mengenai perbatasan maritim mereka di Teluk
Benggala yang kaya sumber alam itu.
Hasina
mengatakan penyelesaian damai sengketa laut dengan Myanmar telah menjamin
kedaulatan negara itu atas 111.631 kilometer persegi daerah maritim, hampir dua
kali luas negara itu sendiri.
Dia
mengatakan pembelian perlengkapan pertahanan perlu untuk menjamin keamanan
daerah yang luas, di mana Dhaka bulan lalu mengundang perusahaan-perusahaan
minyak internasional untuk mengebor cadangan gas dan minyak baru.
Menurut
kantor berita pemerintah BSS, kapal perang baru itu yang diresmikan Hasina
Kamis itu dibuat di Khulna Shipyard yang berada di bawah pengsaan Angkatan Laut
Bangladesh.
Kapal BNS
Padma itu bersenjata empat meriam 17mm dan dua meriam 20mm untuk melawan serangan-serangan
darat dan udara dapat memasang ranjau-ranjau.
0 Comments