Pangkalan TNI AL Kep Karimun |
"Satuan Radar Leho
merupakan unjung tombak dalam mengamati dan mendeteksi kapal-kapal asing yang
melanggar perbatasan di dua pulau terluar Karimun," kata Komandan Lanal
Tanjung Balai Karimun Letkol Laut (P) Sawa dalam Seminar Wawasan Kebangsaan
dengan tema "Menjalin Silaturahim Elemen Kelompok Bangsa dalam Upaya
Memperkuat NKRI di Wilayah Perbatasan Karimun-Kepri", Senin.
Seminar itu digelar Komunitas
Merah Putih bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Karimun
di Gedung Nasional Tanjung Balai Karimun.
Radar di Leho, kata dia,
memiliki kemampuan untuk mendeteksi setiap kapal yang melintas di perairan
Selat Malaka, Selat Durian dan Selat Philips yang berbatasan dengan Singapura.
Radar di Leho dioperasikan
sejak 2008 dan sistem kerja IMSS (integrated maritime surveillance system) yang
terpasang pada pesawat AIS (automatic identification system) based sebagai
penerima (receiver).
Setiap objek yang terdeteksi
melalui antena pada AIS base, akan menghasilkan data dan sinyal yang
dipancarkan melalui sebuah monitor.
Selanjutnya, petugas dapat
mengetahui nama, ukuran dan jenis kapal, status navigasi, waktu tempuh dan
tujuan kapal beserta muatannya.
Jarak jangkau efektif radar
IMSS ini mencapai 40Nm (nautical miles) atau 74 Km (kilometer), kata dia.
Dia memaparkan pengawasan
perairan Indonesia yang berbatasan dengan Selat Malaka turut diawasi oleh 13
Satuan Radar lain dari Pulau Sabang hingga Kabupaten Karimun.
"Ada 14 radar dari yang
mengawasi perairan perbatasan, satu di antaranya radar Leho yang bekerja secara
terintegrasi. Jika satu kapal terpantau sekaligus pada ke-14 radar
tersebut," tuturnya.
Letkol Sawa mengatakan
pemantauan perairan perbatasan menjadi prioritas mengingat Karimun tidak hanya
sekadar wilayah perbatasan, tetapi berada pada jalur lalu lintas perdagangan
tersibuk di dunia.
"Sejauh ini memang belum
ada klaim negara lain terhadap dua pulau terluar NKRI, tapi kami selaku aparat
yang melaksanakan tugas pengamanan laut tetap waspada," ucapnya.
Pemantauan perairan
perbatasan, kata dia, juga didukung Pos AL di pulau terluar Takong Hiu yang
memiliki luas sekitar 2.210 meter persegi serta berjarak sekitar 7Nm dari
Malaysia.
Mengenai armada, lanjut dia,
Lanal Karimun mempunyai Patkamla Pegassus, Patkamla Manda, Patkamla Buru dan
Patkamla Sea Rider yang berpatroli secara rutin.
"Pengamanan perairan
perbatasan dan pulau terluar juga kami lakukan bekerja sama dengan komponen
masyarakat dan pemuda, seperti pengibaran bendera di Takong Hiu dan patroli
rutin yang dikerjasamakan dengan negara tetangga," tambahnya.
(ANTARA)
0 Comments