Frigate Nakhoda Ragam |
"Kapal
multi role light frigate (fregat ringan multiperan) dari Inggris yang saat ini
sedang dijajaki Kemhan mampu menjangkau hingga ZEE," kata Kepala Dinas
Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksma Untung Suropati, kepada Koran Jakarta,
kemarin.
Kapal
tersebut memiliki banyak peran, yakni bisa sebagai kapal anti permukaan,
antiudara, dan antibawah air. "Tak semua kapal fregat memiliki fungsi yang
banyak seperti itu," ujar dia. Lebih lanjut, Untung mengatakan pengadaan
tiga kapal fregat itu dilakukan seiring dengan pengembangan tiga armada TNI AL.
"Saat ini kita hanya memiliki empat kapal fregat. Penambahan satu armada
lagi (Armada RI Kawasan Tengah) otomatis membutuhkan tambahan kapal,"
jelas dia.
Spesifikasi secara
umum, fregat asal Inggris itu memiliki kemampuan di atas kapal korvet kelas
sigma (sigma class) dan sedikit lebih ringan dari kapal fregat biasa. Tak heran
jika namanya adalah kapal multi role light frigate. Namun, lanjut dia, daya
jelajahnya mengagumkan.
Dilengkapi
Meriam
Kapal fregat
ini memiliki kecepatan maksimal 30 knot dan dilengkapi sensor radar serta
avionik buatan Thales, Prancis. Kapal ini juga dilengkapi satu meriam 76 mm,
dua meriam penangkis udara kaliber 30 mm, torpedo, Thales Sensors Cutlass 22,
rudal permukaan ke udara Sea Wolf, rudal Exocet MM40 Block II yang berjangkauan
180 kilometer, dan hanggar yang mampu menampung satu helikopter antikapal selam
jenis Sikorsy S-70 Seahawk.
Kemampuan
persenjataannya masih standar, apalagi dibandingkan sejumlah KRI lama seperti
frigate kelas Van Speijk yang dilengkapi dengan rudal Yakhont buatan Rusia.
Sebelumnya, Kemhan tertarik memboyong tiga kapal tempur multi role light
frigate dari Inggris.
Menteri
Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan pembelian itu tinggal menunggu
persetujuan dari pihak Inggris, terutama terkait komponen persenjataannya.
"Kita akan mengirim tim untuk memastikan dan memeriksa spesifikasi kapal
laut tersebut," kata Purnomo. Namun, Menhan belum bisa memastikan kapan
pembelian itu bisa direalisasikan. Alasannya, anggaran yang ada dalam pagu tak
mencukupi.
0 Comments