MOSKOW-- Menjawab sanksi keras yang diberikan Amerika
Serikat dan Uni Eropa, Rusia menyatakan sanksi tersebut dapat jadi bumerang
bagi AS dan Eropa. Sanksi ekonomi yang dijatuhkan pada Rusia, memang dapat
menyengat ekonomi yang memang te
ngah tumbuh lambat di negara tersebut.
Tapi Moskow menyatakan, sanksi justru dapat berbalik menjadi
bumerang bagi AS dan Uni Eropa. Moskow dapat membalasnya dengan menyita aset
luar negeri AS dan mengurangi ekspor gas alam ke Eropa. Selama ini, kebutuhan
energi Eropa sangat bergantung pada ekspor tersebut. Menteri Luar Negeri Rusia
Sergey Lavrov pada Jumat (7/3), memperingatkan Menteri Luar Negeri John Kerry.
Menurutnya sanksi yang diberikan AS pada negaranya dapat menjadi
bumerang. Selama panggilan telepon dengan Kerry, Lavrov mendesak AS untuk tak
mengambil tindakan yang dianggapnya terburu-buru. Lavrov juga memperingatkab AS
agar memikirkan langkah-langkahnya sebab, hal tersebut dapat merusak hubungan
Rusia-AS.
Dalam pernyataan terpisah pada Jumat, Kementerian Luar
Negeri Rusia juga memperingatkan Uni Eropa. Menurutnya, setiap sanksi yang
diberikan pada Rusia justru akan merugikan kepentingan Uni Eropa dan
negara-negara anggotanya.
Departemen Luar Negeri AS melaporkan, Kerry menekankan pada
Lavrov mengenai pentingnya menemukan cara yang konstruktif untuk mengatasi
situasi diplomatis. Hal ini untuk kepentingan rakyat Ukraina, Rusia dan
masyarakat internasional.
Kerry dan Lavrov juga sepakat untuk terus berkonsultasi di
waktu mendatang.Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama pada Kamis (6/3),
memberlakukan pembatasan visa baru pada Rusia dan mereka yang menentang
pemerintah di Kiev.
Obama juga berencana akan memberlakukan sanksi keuangan yang
lebih luas, terhadap mereka yang terlibat dalam intervensi militer atau mencuri
aset negara. Obama menekankan tekadnya itu, dalam pembicaraan telepon selama
satu jam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia menegaskan pendiriannya yang menganggap, tindakan Rusia
melanggar kedaulatan Ukraina.Obama memuji kerja sama AS dan Uni Eropa dengan
diberlakukannya sanksi untuk Rusia, serta rencana pemberlakukan sanksi ekonomi
yang lebih luas.
Presiden dan Perdana Menteri negara-negara Eropa tak
semuanya sepakat mengambil langkah lebih drastis, seperti pembekuan aset dan
mengeluarkan larangan perjalanan bagi para pejabat Rusia. Keraguan Eropa
mencerminkan kenyataan bahwa, penargetan pada pengusaha Rusia akan berpengaruh
dan merugikan kepentingan ekonomi Eropa.
Perdagangan AS dengan Rusia, kurang dari sepersepuluh
perdagangan Rusia dengan Eropa. Selama ini, investor Rusia memegang aset
bernilai miliaran di bank-bank Eropa khususnya Inggris. Eksportir besar seperti
Jerman dan Belanda juga lebih dipertaruhkan dibanding AS, dalam perekonomian
konsumen Rusia.
0 Comments