JAKARTA - Kementerian Perumahan
Rakyat (Kemenpera) mengajak jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
(TNI AD) untuk ikut membangun rumah swadaya masyarakat kurang mampu melalui
program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). TNI AD diminta untuk menjadi
Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) untuk penyaluran program BSPS di seluruh
wilayah Indonesia.
"Kami percaya TNI AD bisa
menjadi TPM Program BSPS Kemenpera untuk membantu masyarakat miskin agar mereka
bisa tinggal di rumah yang layak huni," ujar Deputi Menpera Bidang
Perumahan Swadaya, Jamil Ansari, dalam siaran persnya Rabu (26/6/2013).
Menurutnya, keterlibatan TNI AD
dalam program pembangunan perumahan bukanlah sesuatu hal yang baru. Sebab, TNI
AD memiliki pengalaman dan pengawasan yang cukup baik hingga ke daerah-daerah.
Kerjasama ini merupakan salah
satu bentuk perubahan yang dilaksanakan Kemenpera agar penyaluran BSPS ke
masyarakat miskin bisa berjalan dengan baik. Sebab ada peningkatan target yang
cukup signifikan dalam program BSPS dimana tahun 2012 jumlahnya 75 ribu rumah
tiba-tiba meningkat menjadi 250 ribu rumah.
"Kurangnya jumlah rumah
swadaya masyarakat yang layak huni itu merupakan salah satu masalah utama yang
harus diselesaikan.Dari 7,9 juta rumah tidak layak huni di Indonesia yang baru
ditangani baru 800 ribu. Jadi masih ada kekurangan 7 juta lagi yang harus
diselesaikan," terangnya.
Jamil Ansari berharap, TNI AD
selain bisa manunggal masyarakat juga bisa bekerjasama dengan TPM yang ada
sebelumnya. Kemenpera juga akan melakukan evaluasi pelaksanaan program BSPS
pada akhir tahun.TPM atau fasilitator diperlukan untuk kegiatan pembangunan
yang menerapkan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
BSPS merupakan bantuan yang
diberikan kepada masyarakat miskin atau MBR di daerah kabupaten/ kota di
seluruh Indonesia.Kebutuhan akan TPM bagi BSPS cukup besar sehingga dalam
pelaksanaannya di rekrut dari perorangan atau lembaga yang menyatakan
kemampuannya sebagai pendamping masyarakat melalui surat keterangan atau
rekomendasi.
0 Comments