Korban tewas akibat penyerangan oleh teroris Papua,
kelompok sipil bersenjata bertambah menjadi 12 orang. Tak hanya aparat
keamanan, masyarakat sipil pun turut menjadi korban.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, Polri dibantu personel TNI terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku. "Korban keseluruhan menjadi 12 orang. Delapan orang personel TNI, dan empat orang masyarakat sipil,"kata Agus Rianto di Jakarta, Jumat (22/2).
Diberitakan sebelumnya, delapan orang TNI yang meninggal adalah Sersan Satu (Sertu) Udin dengan luka tembak di bagian pinggang tembus ke belakang, Sertu Frans yang mengalami luka tembak di pelipis kiri sehingga mengakibatkan batok kepalanya pecah. Sertu Romadhon yang mengalami luka di dada kiri tembus ke belakang, dan Prajurit Satu (Pratu) Mustofa yang tertembak di dada kiri tembus ke belakang ketiak. Selain itu, Sertu Edy, Praka Jojon, dan Praka Wempi.
Tujuh orang ini tewas di Sinak saat hendak mengambil HT di bandara Mulia yang dikirim dari Nabire akibat dihadang kelompok sipil bersenjata.
Satu jam sebelumnya, penembakan juga terjadi di Distrik Tinggi Nambut Kabupaten Puncak Jaya, Papua sekitar pukul 09.00 Wit. Peristiwa ini mengakibatkan seorang anggota TNI dari Batalyon 753, Prajurit Satu (Pratu) Wahyu Wiboowo tewas.
Sementara empat orang masyarakat sipil yang tewas di Sinak adalah Yohanis Palimbung yang menderita luka di selangkangan kiri, Uli dengan luka di bagian kepala belakang, Markus Kevin Rendenan luka kepala kiri, dan satu orang lainnya belum diketahui identitasnya. Selain korban tewas, dua peristiwa penembakan di Papua yang terjadi beruntun di Tingginambut dan Sinak, Puncak Jaya, Papua itu juga mengakibatkan jatuhnya korban luka.
Menurut Agus, terdapat satu orang personel TNI dan empat orang sipil yang menjadi korban luka. Personel TNI yang menderita luka adalah Lettu Reza. Sementara korban luka berat dari masyarakat sipil adalah Joni, Ronda, Rangka, dan Santin Pala alias Lala. Menurut informasi, empat orang ini semuanya merupakan suku Toraja. "Untuk korban yang ada di Tingginambut, informasi terakhir sudah dievakuasi ke Jayapura, sementara untuk yang di Sinak masih menunggu informasi lebih lanjut,"kata Agus.
Jurnas
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, Polri dibantu personel TNI terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku. "Korban keseluruhan menjadi 12 orang. Delapan orang personel TNI, dan empat orang masyarakat sipil,"kata Agus Rianto di Jakarta, Jumat (22/2).
Diberitakan sebelumnya, delapan orang TNI yang meninggal adalah Sersan Satu (Sertu) Udin dengan luka tembak di bagian pinggang tembus ke belakang, Sertu Frans yang mengalami luka tembak di pelipis kiri sehingga mengakibatkan batok kepalanya pecah. Sertu Romadhon yang mengalami luka di dada kiri tembus ke belakang, dan Prajurit Satu (Pratu) Mustofa yang tertembak di dada kiri tembus ke belakang ketiak. Selain itu, Sertu Edy, Praka Jojon, dan Praka Wempi.
Tujuh orang ini tewas di Sinak saat hendak mengambil HT di bandara Mulia yang dikirim dari Nabire akibat dihadang kelompok sipil bersenjata.
Satu jam sebelumnya, penembakan juga terjadi di Distrik Tinggi Nambut Kabupaten Puncak Jaya, Papua sekitar pukul 09.00 Wit. Peristiwa ini mengakibatkan seorang anggota TNI dari Batalyon 753, Prajurit Satu (Pratu) Wahyu Wiboowo tewas.
Sementara empat orang masyarakat sipil yang tewas di Sinak adalah Yohanis Palimbung yang menderita luka di selangkangan kiri, Uli dengan luka di bagian kepala belakang, Markus Kevin Rendenan luka kepala kiri, dan satu orang lainnya belum diketahui identitasnya. Selain korban tewas, dua peristiwa penembakan di Papua yang terjadi beruntun di Tingginambut dan Sinak, Puncak Jaya, Papua itu juga mengakibatkan jatuhnya korban luka.
Menurut Agus, terdapat satu orang personel TNI dan empat orang sipil yang menjadi korban luka. Personel TNI yang menderita luka adalah Lettu Reza. Sementara korban luka berat dari masyarakat sipil adalah Joni, Ronda, Rangka, dan Santin Pala alias Lala. Menurut informasi, empat orang ini semuanya merupakan suku Toraja. "Untuk korban yang ada di Tingginambut, informasi terakhir sudah dievakuasi ke Jayapura, sementara untuk yang di Sinak masih menunggu informasi lebih lanjut,"kata Agus.
Jurnas
1 Comments
Bgmn Pak Kapolri TNI/sipil sdh ada 12 korban di Distrik Tinggi Nambut, katanya keamanan ditangani oleh Bp terus apa yg Bp akan lakukan dan agar tdk terjadi korban lagi. Krn kalau TNI bergerak akan dikenai HAM, benarti Polri hrs menjalankan operasi penegakan hukum dan kalau minta bantuan TNI bisa diperbolehkan sesuai hukum yg berlaku.Agar tdk ada waktu kosong, segera bertindak dan dikejar. Slamat tugas Pak Kapolri.
ReplyDelete