MENLU; KONFLIK SABAH URUSAN MALAYSIA DAN FILIPINA

Sengketa wilayah yang terjadi antara Malaysia dan Filipina di Sabah masih terus berlanjut. Sultan Sulu, Mudarasulail Alatasam Kiram berencana meminta bantuan pemerintah Indonesia guna merebut kembali wilayah Sabah dan Serawak dari Malaysia.

Namun demikian, permohonan bantuan yang hendak dilakukan oleh Sultan Sulu rupanya tidak diindahkan oleh pemerintah Indonesia. Menurut Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, apa yang terjadi antara Filipina dan Malaysia adalah hanya persoalan perbedaan pandangan semata.

"Kalau permasalahannya secara substansi adanya perbedaan pandangan antara pemerintahan Malaysia dengan pemerintahan Kesultanan Sulu," kata Marty usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/3).

Marty mengatakan, dalam konflik yang menewaskan puluhan orang ini hanya melibatkan dua negara yaitu Malaysia dan Filipina.

Meski enggan menyebut secara jelas bahwa pemerintah Indonesia tidak mau turut campur atas konflik ini, Marty mengapresiasi pemerintah Filipina yang sudah menunjukkan sikap bijak dengan mau berkomunikasi dengan Malaysia.

"Tapi yang utama di sini adalah sikap dari pemerintah Filipina sendiri, tentu saat ini kan masalah ini merupakan masalah yang menyangkut dalam negeri Malaysia. Seandainya ada satu pihak yang terlibat, ya di sini adalah Filipina, dan Filipina sendiri sudah ada komunikasi," tegas dia.

Lalu ketika ditegaskan artinya pemerintah Indonesia tidak mau menanggapi permintaan bantuan dari Filipina terkait upaya merebut kembali wilayah Sabah dan Serawak, Marty berkilah. "Saya tidak menyatakan demikian, saya hanya menyatakan apa sih keadaannya," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sultan Sulu Mudarasulail Alatasam Kiram berencana meminta bantuan pemerintah Indonesia guna merebut kembali wilayah Sabah dan Serawak dari Malaysia.

"Kami memang memiliki rencana meminta bantuan Indonesia dalam kasus ini," kata Sultan Mudarasulail saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya, Senin (11/3). Namun dia menolak menjelaskan lebih lanjut dengan alasan perkara ini sangat sensitif. "Kami sedang berembuk di Zamboanga (kota di selatan Filipina). Dia meminta dihubungi kembali nanti malam.

Post a Comment

6 Comments

  1. Tenang Sultan Sulu, indonesia siap membantu. Meskipun pemerintah RI sendiri menolak membantu, tapi Laskar2 Anti Malaysia di indonesia siap berperang membantu kesultanan Sulu.

    ReplyDelete
  2. Menghapus penjajahan adalah keharusan bg Indonesia, karena Indonesia cinta damai ttp lebih cinta kemerdekaan.
    Penjajahan malaysia atas sabah, wilayah sulu, sangat menggangu Indonesian Soul, dan merupakan ancaman serius perdamaian dunia, khususnya kawasan asia tenggara.

    ReplyDelete
  3. Ayo Indonesia bantu bangsa sulu.. mereka dijajah malaysia.. kirim TNI ... hancurkan malaysia

    ReplyDelete
  4. ayo Indonesia desak malaysia ke mahkamah internasional, kalau gak mau gempur dengan leopard sekalian ujicoba

    ReplyDelete
  5. semua website bank malingsia di hack aja. dananya untuk perang sulu. ikut iklan http://www.visitemalaysia.blogspot.com

    ReplyDelete
  6. Dg kepercayaan diri tinggi Malay memandang Indonesia ras asia tenggara yg hrs dijadikan bagian dr kerajaanya, melalui DMDI (dunia melayau dunia islam) dibantu AS/Inggris ingin diwujutkan shg membuat wilayah disekitarnya mulai tdk nyaman dan terjadi konflik moro, pencaplokan wilayah NKRI (P Ligitan & P Sipadan) dg melebarkan wilayah LCS akhirnya berbenturan dg Cina. Anak2 bangsa hrs waspada sdh banyak kaki tangan orang2 muka dua dr malay sdh masuk ke NKRI, kita hrs waspada utk tujuan NKRI hrs tetap.......................

    ReplyDelete