Jakarta, (Analisa). Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Ani Yudhoyono akan melakukan kunjungan
kenegaraan ke Berlin, Jerman dan Budapest, Hungaria pada 3-8 Maret 2013
mendatang. Indonesia akan menjajaki kerja sama alat utama sistem pertahanan
(alutsista) dengan dua negara Eropa Timur tersebut.
"Ya kan kita kaitannya
banyak sekali dengan Jerman, kita ada pesawat latih untuk TNI AU, ada beberapa
lagi alutsista dari sana. Jadi saya beri masukan lah mengenai dari sisi
pertahanan kepada presiden. Terkait dengan nanti kunjungan beliau ke sana.
Kalau ke Hungaria kita katakan bahwa kalau TNI kita dari dulu terbiasa dengan
alat-alat dari blok timur. Karena itu kan sisa-sisa yang terjadi pada tahun
1965-an itu kan perwira perwira kita menggunakan alutsista dari timur,"
ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai bertemu dengan Presiden SBY di
Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/3).
Purnomo mengatakan alutsista
dari eropa timur lebih murah dan memiliki frame yang kuat dan kokoh. Selain itu
dari segi teknologi, alutsista dari eropa timur tidak kalah dengan alutsista
dari negara lainnya.
"Sebetulnya imbang juga,
kayak Sukhoi. Itu sebetulnya Sukhoi yang kita punya comparable untuk F-15 di
mana negara tetangga kita kan juga punya F-15. Bahkan kemarin waktu latihan
bersama di Australia dengan Super Hornet, kita cukup bisa mengimbangi mereka, cukup
baik. Ya kita memberikan perkembangan modernisasi TNI, sekarang ini kan cukup
besar dan beberapa memang dari Jerman," paparnya.
Kemenhan sendiri sejauh ini
tidak akan menambah alutsista dari Jerman. Sebab, sebelumnya sudah ada kerja
sama pengadaan tank Leopard dan tank Marder yang kini dimiliki TNI Angkatan
Darat.
"(Kerja sama lagi)
Belum. Ini just in case saja. Kan presiden akan bertemu pimpinan negara di
sana, bicara berbagai sektor kan harus siap. Tidak ada kan lagi proses akhir,
dalam arti kata sekarang kita kan akan dapat cukup banyak dari sana,"
imbuhnya.
Akan ada penambahan ke
depannya?
"Nggak sudah cukup itu.
Waduh, itu saja sudah efek penggentarnya sudah cukup baik bagi kita,"
jawabnya.
Sebelumnya Staf Khusus
Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah mengatakan selama
kunjungan ke Jerman, Presiden RI akan melakukan pertemuan bilateral dengan
Presiden Republik Federal Jerman dan Kanselir Republik Federal Jerman, Angela
Merkel. Kedua pertemuan bilateral tersebut akan membahas tindak lanjut
Kemitraan Komprehensif yang diluncurkan oleh Presiden RI dan Kanselir Jerman di
Jakarta, 10 Juli 2012.
"Selain itu juga akan
dibahas secara mendalam prioritas kerja sama di bidang ekonomi (perdagangan,
investasi dan pembangunan), kesehatan, pendidikan, riset dan teknologi, serta
industri pertahanan. Juga akan dibahas kerja sama terkait ketahanan pangan,
ketahanan energi, dan transportasi," kata Faizasyah. (dtc)
0 Comments