BRUSSELS, - Baterai pertama sistem rudal Patriot mulai dioperasikan di dekat
kota Adana, Turki, dekat perbatasan dengan Suriah. Sistem rudal antiserangan
udara milik angkatan bersenjata Belanda tersebut kini dioperasikan di bawah
komando Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Demikian
dinyatakan NATO, Sabtu (26/1/2013). Tiga negara anggota NATO, yaitu Belanda,
Jerman, dan AS, telah setuju untuk "meminjamkan" sistem rudal Patriot
versi terbaru kepada Turki untuk melindungi negara itu dari kemungkinan
serangan rudal dari Suriah yang sedang dilanda perang saudara berkepanjangan.
Setiap
negara telah mengirimkan dua baterai Patriot dan sekitar 400 personel militer
untuk mengoperasikan sistem rudal tersebut di Turki.
NATO
menyatakan, lima baterai sisanya akan beroperasi dalam beberapa hari mendatang
di dekat kota Adana, Kahramanmaras, dan Gaziantep. Sebelumnya, Pemerintah
Suriah telah mengkritik rencana penempatan rudal Patriot itu sebagai
"provokasi".
0 Comments