KCR-KRI Clurit |
Palindo
masih punya 'hutang' satu unit KCR 40 lainnya yang ditargetkan rampung akhir
tahun ini. Jika selesai, TNI AL akan memiliki empat unit kapal dari 16 unit KCR
40 yang ditargetkan hingga tahun 2019 mendatang.
"Dari
kajian TNI AL, kami cenderung untuk menyerahkan kontrak produksi KCR 40 kepada
Palindo," ujar Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan
Prabowo kepada Tempo, Jumat, 25 Januari 2013 usai menerima protocol of delivery
KRI Beladau 643 dari Palindo.
Palindo
Marine sendiri baru menandatangani kontrak untuk produksi empat unit kapal
cepat rudal dari 16 kapal yang ditargetkan dalam target minimum pengadaan alat
utama sistem persenjataan. "Pertimbangan untuk meneruskan kontrak dengan
Palindo antara lain masalah perawatan kapal," ujar dia.
Direktur
Utama Palindo Marine Harmanto mengaku siap untuk meneruskan kontrak produksi
KCR 40. "Kami tidak masalah jika target pengadaan kapal dipercepat,"
kata Harmanto.
Pembuatan
KCR 40, ujar dia, membutuhkan waktu 12 bulan untuk setiap unit. "Tapi
tidak masalah karena kami bisa kerjakan secara paralel." Ahak--panggilan
akrab Harmanto, mengaku mampu membangun lima kapal cepat rudal sekaligus.
Namun
Kementerian Pertahanan mengakui masalah pendanaan masih menghambat percepatan
produksi KCR 40. Tiga unit kapal yang sudah diproduksi, seluruhnya menggunakan
skema pinjaman dalam negeri. Bank Mandiri selaku bank milik pemerintah ikut
membiayai pembuatan kapal senilai Rp 75 miliar per unit.
Kapal cepat
rudal sepanjang 44 meter ini terbuat dari high tensile steel pada bagian
lambung dan aluminium alloy di bagian atas. KCR 40 dapat melaju hingga 30 knot,
atau kurang lebih 60 kilometer per jam.
0 Comments