CRIMEA--
Pasukan Rusia terus memperketat cengkramannya atas Crimea, pada Ahad (9/3).
Rusia tak mengindahkan peringatan Amerika Serikat, dan seakan menutup pintu
untuk diplomasi.
Pasukan
Rusia semakin menguasai semenanjung Laut Hitam, dan meningkatkan ketegangan di
wilayah tersebut. Hal itu dilakukan tak lama setelah kelompok pro-Rusia
mengambil alih parlemen daerah, dan membuat Crimea menjadi bagian dari Rusia.
Insiden
bersenjata terbaru, terjadi saat Rusia mengambil alih pos perbatasan Ukraina di
tepi barat Crimea. Pasukan Rusia mengepung sekitar 30 personel di pos tersebut.
Juru bicara penjaga perbatasan Oleh Slobodyan mengatakan, Rusia kini
mengendalikan 11 pos penjaga perbatasan di Crimea.
Selama ini
Crimea merupakan bekas wilayah Rusia dan rumah bagi mayoritas etnis Rusia di
Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu menyatakan, Rusia memiliki
hak untuk menyerang Ukraina demi melindungi warga etnis Rusia. Ini merupakan
ekspansi terbesar militer Rusia sejak Perang Dingin.
Namun,
keberadaan Rusia di Ukraina bukan sekadar untuk melindungi etnis Rusia di
negara tersebut. Dilansir dari The Australian, langkah terbaru Moskow adalah
bukti lebih lanjut untuk menegaskan kembali pengaruh Rusia di negara bekas Uni
Soviet itu.
Tak hanya
itu, apa yang dilakukan Rusia juga menjadi pengingat bagi Uni Eropa bahwa
politik kekuasan kuno di Eurasia bukan hanya sesuatu dari masa lalu.Pemilihan
presiden baru Ukraina telah diumumkan akan digelar pada 25 Mei. Presiden baru
Ukraina diharapkan merupakan seorang yang pro-Eropa.
Jika terjadi,
kemungkinan besar Ukraina akan bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Hal
tersebut akan menjadi penghinaan pribadi bagi Presiden Putin.Bagi Rusia,
Ukraina penting tak hanya dalam segi geostrategis. Kiev juga menjadi bagian
penting dalam keberhasilan rencana Ekonomi Eurasia Putin.
Eurasia
yang direncanakan Putin dibentuk untuk menandingi ekonomi Uni Eropa, serta
memungkinkan Moskow melembagakan pengaruh Rusia. Rusia akan mendominasi serikat
yang berpotensi mengendalikan sepertiga cadangan gas alam dunia.
Kehilangan
Ukraina akan berbahaya meruntuhkan posisi dan otoritas Purin dalam partai
politiknya. Inilah yang menyebabkan Rusia begitu mempertahankan pengaruhnya di
negara bekas Soviet itu. Pada 2006, Putin menggambarkan runtuhnya Soviet
sebagai bencana terbesar geopolitik di abad ke 20.
Ini untuk
melindungi menurunnya pengaruh Rusia. Rusia tak ragu-ragu menggunakan kontrol
atas sumber daya energi. Di puncak musim dingin tahun 2006 dan 2009. Moskow
memotong pasokan gas ke Ukraina dan Eropa.
0 Comments