Priyo Budi Santoso |
Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi
Santoso mengatakan, alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki
TNI sudah out of date atau ketinggalan zaman dibanding negara tetangga seperti
Malaysia dan Singapura.
"Alutsista TNI sudah bisa dikatakan dan dinilai out of
date, ketinggalan dibanding dengan negara lain seperti Singapura. Alutsista TNI
sudah tak layak digunakan," kata Priyo di Jakarta, Selasa.
Dikatakan Priyo, postur TNI yang ada sekarang ini terlalu
gemuk dan perlu perampingan.
"Perlu dirampingkan jumlah tentara seraya memperbaiki
alutsista dengan peningkatan teknologi alutsista TNI," kata dia.
Terkait rencana tersebut disampaikan kepada calon Panglima
TNI, Jenderal Moeldoko. Ternyata, Moeldoko mempunyai pandangan yang sama,
"Saya bicarakan dengan Pak Moeldoko dan dia menyambut baik, Bahkan Pak
Moeldoko mempunyai mimpi untuk membangun tentara yang kuat dengan teknologi
canggih," kata Priyo.
Soal pencalonan Moeldoko sebagai calon Panglima TNI oleh
Presiden SBY, Priyo menilai, pengajuan tersebut sangat tepat.
"Jenderal Moeldoko, tidak pernah mengomentari politik.
Dia adalah figur tentara profesional. Dia bukan jenderal yang suka berpolitik.
Saya kira, perjalanan Moeldoko di DPR RI akan berjalan mulus dan tak ada hiruk
pikuk," ungkap Priyo.
"Alutsista TNI sudah bisa dikatakan dan dinilai out of
date, ketinggalan dibanding dengan negara lain seperti Singapura. Alutsista TNI
sudah tak layak digunakan," kata Priyo di Jakarta, Selasa.
Dikatakan Priyo, postur TNI yang ada sekarang ini terlalu
gemuk dan perlu perampingan.
"Perlu dirampingkan jumlah tentara seraya memperbaiki
alutsista dengan peningkatan teknologi alutsista TNI," kata dia.
Terkait rencana tersebut disampaikan kepada calon Panglima
TNI, Jenderal Moeldoko. Ternyata, Moeldoko mempunyai pandangan yang sama,
"Saya bicarakan dengan Pak Moeldoko dan dia menyambut baik, Bahkan Pak
Moeldoko mempunyai mimpi untuk membangun tentara yang kuat dengan teknologi
canggih," kata Priyo.
Soal pencalonan Moeldoko sebagai calon Panglima TNI oleh
Presiden SBY, Priyo menilai, pengajuan tersebut sangat tepat.
"Jenderal Moeldoko, tidak pernah mengomentari politik.
Dia adalah figur tentara profesional. Dia bukan jenderal yang suka berpolitik.
Saya kira, perjalanan Moeldoko di DPR RI akan berjalan mulus dan tak ada hiruk
pikuk," ungkap Priyo.
Pimpinan DPR sendiri telah menerima surat dari Presiden SBY
yang mengusulkan calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus
Suhartono tanggal 23 Juli 2013.(*)
1 Comments
Ya bener tuh..... Alutsista kita sudah ketinggalan Zaman, memeng harus segera di perbaharui. Bila perlu di bentuk Badan - badan baru untuk peningkatan teknologi militer Kita dan di bentuk Pasukan Rudal Strategis Indonesia..!
ReplyDelete