SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat, Kamis (21/6), memulai latihan perang angkatan laut bersama yang dikecam Korea Utara sebagai "provokasi sembrono".
Kementerian Pertahanan Seoul mengatakan latihan dua hari yang melibatkan kapal-kapal perusak, pasokan dan beberapa helikopter itu akan berlatih operasi
kemanusiaan seperti misi pencarian dan penyelamatan. Dikatakan bahwa latihan itu tidak menggunakan peluru tajam seperti yang direncanakan.
Namun latihan tersebut dilakukan pada saat ketegangan meningkat dengan Korea Utara setelah Pyongyang gagal dalam peluncuran roket pada April - yang dilihat Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya sebagai uji coba peluru kendali balistik. Pyongyang, Kamis, mengatakan latihan tiga negara itu akan membawa "awan perang baru" bagi Asia Timur Laut. "Orang Korea Utara dan militer secara serius mengamati latihan militer trilateral," kata surat kabar partai yang berkuasa Rodong Sinmun, yang mendesak ketiga sekutu itu agar menghentikan "provokasi sembrono" tersebut.
Juru bicara Kementerian Pertahanan menolak mengatakan berapa banyak personel yang terlibat dalam latihan di perairan internasional di selatan Pulau Jeju Korea Selatan itu, tetapi mengatakan bahwa latihan tersebut telah dilaksanakan sejak tahun 2008.
Kapal induk Amerika Serikat bertenaga nuklir George Washington akan bergabung dengan latihan Jumat sebelum mengambil bagian dalam latihan terpisah dengan Korea Selatan di Laut Kuning dari Sabtu hingga Senin. Di darat, Korea Selatan dan pasukan Amerika Serikat akan mengadakan latihan gabungan dengan menggunakan peluru tajam pada Jumat. Tujuannya untuk menampilkan "postur pertahanan kedap air mereka dan kemampuan dalam berperang", kata Kementerian Pertahanan Korsel sebelumnya pada pekan ini.
Latihan itu juga akan melibatkan 2.000 tentara, sejumlah jet tempur F-15K dan KF-16 serta pesawat tempur ringan.
KOMPAS
0 Comments