JAKARTA, — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menyerahkan satu nama sebagai calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus
Suhartono. Calon tunggal itu adalah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal
Moeldoko. Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi
Santoso, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2013).
"DPR sudah menerima surat dari Presiden tanggal 23 Juli
lalu soal calon pengganti Panglima TNI yaitu Jenderal Moeldoko," kata
Priyo.
Setelah menerima nama calon yang diajukan Presiden, Pimpinan
DPR selanjutnya akan menyerahkan kepada Badan Musyawarah (Bamus) dan Komisi I
untuk mempertimbangkan calon itu.
"Diperkirakan paling cepat pada minggu ketiga bulan
Agustus," katanya.
Nantinya, DPR akan memberikan rekomendasi tanpa catatan atau
dengan catatan terhadap calon Panglima TNI itu. Namun, Priyo memprediksi,
proses pencalonan Moeldoko di DPR akan berjalan lancar.
"Karena Presiden hanya calonkan satu orang, dan punya
prestasi moncer, dan juga tentara profesional serta selama ini tidak pernah
terberitakan atau tergoda politik praktis, maka saya menaruh harapan dan
meyakini proses di DPR nanti dipastikan akan berlangsung lancar," kata
politisi Partai Golkar ini.
Sebelumnya, Jenderal Moeldoko dipilih Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang pensiun
sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Moeldoko dilantik pada tanggal 22 Mei lalu.
Sebelum menjadi KASAD, Moeldoko adalah Wakil KASAD. Ia juga
sempat menjadi Kasdam Jaya (2008), Pangdivif 1/Kostrad (2010), Pangdam
XII/Tanjungpura (2010), Pangdam III/Siliwangi (2010), dan Wakil Gubernur
Lemhannas (2011).
Saat ini, Moeldoko menjadi calon tunggal Panglima TNI yang
diajukan Presiden untuk menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang akan pensiun
pada Agustus 2013.
Kompas
0 Comments