Surabaya: Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana
TNI DR Marsetio melaksanakan buka puasa bersama dengan sedikitnya 5000 orang
prajurit TNI AL wilayah Surabaya di Gedung Graha Samudra Bumimoro (GSB),
Kobangdikal.
Buka puasa yang bertema 'Dengan hikmah puasa
Ramadhan kita mantapkan keimanan dan ketaqwaan prajurit TNI AL kepada Allah SWT
sebagai landasan moral dalam pelaksanaan tugas dan pengabdian' ini, diisi
dengan uraian Hikmah puasa dari KH Drs Abdul Azis, pengasuh Pengajian Assalam
TVRI Surabaya, pada Jumat 12 Juli 2013.
Acara buka puasa tersebut semakin meriah dengan
penampilan grup Qosidah Flat Koarmatim dan Grup Qosidah Nurul Iman dari
Lantamal V Surabaya yang tampil melantunkan lalu-lagu bernuansa Islam.
Hadir dalam kesempatan tersebut para Asisten KSAL,
para Kepala Dinas Mabesal, para Pangkotama TNI AL wilayah Surabaya seperti
Komandan Kobangdikal Laksda TNI Djoko Teguh Wahojo, Pangarmatim, Gubernur AAL,
Wadan Kobangdikal Brigjen TNI Sturman Panjaitan, Komandan Pasukan Marinir 1
(Danpasmar 1) Surabaya, Komandan Pangkalan TNI AL V (Danlantamal V) Surabaya,
Karumkital Dr Ramelan, dan para perwira lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, KSAL juga berkesempatan
memberikan tali asih kepada anak-anak yatim piatu dari Panti Asuhan Darul
Aitam, Candi, Sidoarjo, Panti Asuhan Laksamana Moeljadi, Sidoarjo dan Panti
Asuhan Darul Hikmah, Gadukan, Surabaya.
Dalam sambutannya, KSAL juga mengajak para prajurit
dijajarannya untuk senantiasa memaknai puasa Ramadan yang penuh ampunan dan
barokah dari Allah SWT sebagai ajang memperbaiki diri, koreksi diri, dan
meningkatkan amal sholeh.
"Jangan lewatkan bulan yang penuh berkah ini
begitu saja, dan jangan pula menjadikan ibadah puasa sebagai
penghalang untuk beraktivitas dalam kedinasan. Namun
sebaliknya kinerja terus ditingkatkan, yakinlah bahwa aktivitas positif di
bulan ramadan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT," tegasnya.
Senada dengan KSAL, Ustad Aziz sapaan akrab pengasuh
pengajian Assalam ini mengungkapkan ciri-ciri keberhasilan kaum muslimin yang
berhasil menjalankan ibadah puasa. Di antaranya adalah puasa tersebut
berimplikasi terhadap kehidupan sosial yang lebih baik, misalnya berbagi dengan
orang lain yang memerlukan bantuan dan lain-lain.
Ciri puasa kedua yang berhasil adalah mampu menahan
amarah. Ketiga, mampu memaafkan kesalahan orang lain sebelum yang bersangkutan
minta maaf. Ketiga, berani mengakui dan meminta maaf kepada pihak lain.
Keempat, ibadah pardu dan sunah semakin meningkat meskipun puasa sudah berlalu.
"Jangan sia-siakan Ramadan ini, karena Ramadan
tahun depan tidak ada jaminan bagi kita masih bertemu dengan Ramadan yang agung
ini," ingat sang ustad. (Mayor Laut (KH) Rohman Arif/Mar)
0 Comments