Markas Besar PBB, New York - Rusia
menyatakan memiliki bukti pemakaian senjata kimia --gas sarin-- di Suriah dalam
konflik bersenjata di negara itu. Hal itu diajukan Rusia sehari setelah
pemerintah Suriah mengundang penyelidik senjata kimia PBB ke pembicaraan di
Damaskus.
Rusia menyatakan telah menyerahkan buktinya kepada
tim penyelidik PBB. Wakil Tetap Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, memberitahu
wartawan ia mengajukan satu analisis, yang disahkan organisasi senjata kimia
dalam 80 halaman gambar, formula dan grafik, kepada Sekretaris Jenderal PBB,
Ban Ki-moon.
Churkin mengatakan gas sarin --cairan tanpa warna
dan bau yang mempengaruhi sistem syaraf-- ada di dalam proyektil yang
ditembakkan oposisi ke dalam Wilayah Khan Al-Asal di Aleppo pada 19 Maret.
Sebanyak 200 orang tewas dalam serangan tersebut.
Suriah telah menyampaikan keluhan ke PBB dan meminta
pemeriksaan dilakukan.
Tak lama setelah itu, Amerika Serikat, Inggris dan
Prancis menyatakan ada petunjuk pemerintah Suriah telah menggunakan senjata
kimia terhadap pasukan oposisi. Namun ketiga sekutu itu mengakui mereka
"kekurangan rantai pengawasan" yang diperlukan bagi bukti forensik.
Ban mengatakan semua tuduhan akan diperiksa dan satu
tim penyelidik telah dibentuk. Tapi Suriah menarik diri dari pemeriksaan
terbuka semacam itu.
0 Comments