Tanpa banyak
gembar-gembor, PT. Pindad telah mengerjakan salah satu hajatan besar milik
Kementrian Pertahanan, khususnya Kavaleri TNI-AD. Sejak awal juli, perusahaan
senjata asal Bandung ini telah selesai merakit panser Tarantula yang
didatangkan langsung dari Korea Selatan.
Total ada 22
unit panser Tarantula yang dibeli pemerintah Indonesia. 11 diantaranya
didatangkan dalam bentuk terurai, untuk kemudian dirakit oleh PT.Pindad. Saat
ARC berkunjung beberapa waktu lalu, memang bagian hull atau body panser
terlihat terpisah dengan bagian turret. Tak perlu waktu lama, Pindad pun
menyelesaikan tugas yang diamanatkan.
Panser
Tarantula merupakan kendaraan tempur buatan Doosan DST. Ranpur ini memiliki
bobot sekitar 18 ton, serta dengan senjata utama berupa meriam 90mm. Tarantula
juga didesain mempunyai kemampuan amfibi. Salah satu keunggulan Ranpur ini
antara lain radius beloknya yang sangat kecil.
Kontrak
pengadaan panser ini telah dimulai sejak tahun 2009 lalu. Namun, proyek ini
sempat agak terkatung-katung karena ada beberapa permintaan spesifikasi khusus
dari pihak Indonesia.
Meski
pekerjaan telah usai, belum diketahui kapan akan dilakukan serah terima. Selain
itu, hingga kini pun belum diketahui kesatuan mana yang akan mendapatkan Panser
ini, meski konon diperuntukan satuan kavaleri. Beberapa perwira kavaleri yang
ditanya pun masih angkat bahu.
0 Comments