Anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi mengatakan, tugas Panglima
TNI mendatang sangat berat. Selain momentum Pemilihan Umum (Pemilu) dan
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, masih ada beberapa agenda reformasi internal
yang mangkrak.
Menurutnya, reformasi TNI itu antara lain revisi Undang-Undang
(UU) Peradilan Militer, ancaman non tradisional, transparansi dan efisiensi
anggaran pertahanan.
"Sudah semestinya jika Moeldoko jadi Panglima TNI, maka
kekuatan teritorial di perkotaan digeser ke pengamanan perbatasan serta pulau
terluar lebih diutamakan," kata Helmy Fauzi lewat rilisnya kepada
Sindonews, Selasa (30/7/2013).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini
mengungkapkan, dalam fit and proper test di Komisi I DPR pada Agustus
mendatang, Moeldoko akan ditanyai seputar pemenuhan Minimum Essential Forces
2014.
Apalagi saat ini disinyalir masih banyak praktik off budget
dalam operasi dan kebutuhan personel.
"Saatnya Panglima TNI yang baru nanti menghapus semua
pembiayaan off budget demi menjaga profesionalitas militer dan kami akan
menagih janji ini," tegasnya.
Sindo
0 Comments