Ilustrasi world class navy |
JAKARTA - TNI AL punya misi khusus. Bukan sial
perperangan, melainkan terkait citra prajurit matra laut. Tahun ini penjaga
kedaulatan laut Indonesia itu menargetkan bisa mendapat predikan world class
navy di mata internasional.
Kadispenal Laksamana Pertama Untung Surapati di
lapangan menembak TNI Cilangkap mengatakan TNI AL bertekad kehadiran mereka
bisa dirasakan di penjuru dunia. Itu sudah dimulai dengan bergabungnya tentara
bersemboyan Jalesveva Jayamahe itu sebagai satgas perdamaian di Timur Tengah.
"Kita jangan hanya berpikir lokal, tapi harus berpikir global," ujar
Untung.
Dia menjelaskan langkah nyata mewujudkan world class
navy itu diawali dengan agenda skala internasional. Pertama, simposium
internasional kemaritiman yang diadakan Desember mendatang. "Kami akan
menghadirkan subject master 11 orang dari seluruh dunia.
Sedangkan April tahun depan, kata Untung TNI AL akan
mengadakan Komodo Multilateral Exercise. "Kita harus ikut di panggung
internasional," kata perwira dengan satu bintang di pundak itu.
Dia sebenarnya sadar bahwa pendeklarasian TNI AL
yang kelas dunia harus diimbangi dengan kekuatan SDM yang mumpuni. Karenanya
TNI AL akan menggelar latihan secara intensif. Itu dilakukan agar prajurit
selalu siap tempur dan punya standar yang baik.
Saat disinggung soal alutsista yang terbatas, Untung
mengakui bahwa anggaran yang didapat memang belum ideal. Namun dia menegaskan
bahwa kekuatan tentara bukan hanya dilihat dari sisi senjata. "Jangan
hanya soal jumlah torpedo dan rudal-nya berapa. Tapi cara berpikir sebagai
seorang tentara yang bisa memenangkan peperangan tanpa mengeluarkan peluru juga
perlu ditanamkan," ujarnya.
Dia lantas menerangkan kini penambahan kekuatan
alutsista baru TNI AL yang telah dan sedang dikerjakan diantaranya adalah kapal
perang 39 unit, pesawat udara 21 unit dan ranpur Marinir 84 unit. "Itu dibuat di dalam dan di luar
negeri," kata dia.
Kapal-kapal yang baru itu akan menggantikan kapal
yang sudah uzur. Termasuk kapal kebanggan TNI AL, KRI Dewaruci. Tentu saja
kapal baru itu akan memiliki teknologi
yang lebih canggih.
Selain itu ada tiga kapal selam yang tengah dibuat
bekerjasama dengan Korea. "Satu kapal dibuat di Korea seutuhnya, kapal
kedua dikerjakan 50-50 Korea-Indonesia dan kapal ketiga full dibuat di
Indonesia," kaya dia.
Dengan itu Untung pun yakin TNI akan bisa menjadi
tentara kelas dunia. (dim/oni/mas)
JPPN
0 Comments