Jerusalem - Sekelompok ahli pertahanan
Israel dan akademikus Amerika berkumpul di Jerusalem pada Kamis (20/6) guna membahas tempur pada masa depan.
"Memang sudah ada keadaan yang seperti di
cerita-cerita," kata Brig. Jend (Purn.) Yair Cohen, mantan komandan Unit
8200, Satuan Maya dan Intelijen Militer Pasukan Pertahanan Israel, seperti
dilaporkan Xinhua.
Ia membahas diskusi
berjudul "Tomorrow`s Wars -- No Longer Science Fiction".
Cohen mengatakan "kita hidup di dunia tempat 500
juta serangan maya terjadi setiap detik terhadap prasarana TI strategis."
Ia menyampaikan potensi serangan semacam itu bisa
mengakibatkan bencana kekacauan politik, sosial, dan ekonomi di satu negara.
"Kami berpendapat senjata maya bisa melumpuhkan
semua pesawat musuh tanpa mengirim seorang pilot pun untuk melakukan misi dan
tanpa membahayakan nyawa manusia," katanya.
Perang maya, kata Cohen, adalah pedang bermata dua:
senjata itu menyediakan buat militer modern keuntungan dan peluang baru yang
tak pernah ada sebelumnya; tapi pada kesempatan yang sama perang maya memberi
peluang untuk para pelaku non-negara, misalnya peretas.
Pembicara lainnya adalah Brig. Jend (Purn.) Daniel Gold,
peraih Penghargaan Pertahanan Israel karena peran dalam menemukan dan menangani
sistem pertahanan roket-rudal Iron Dome.
Gold menampilkan serangkaian video yang memperlihatkan
sistem senjata tak berawak yang dikembangkan Israel dan telah dioperasikan
militer negara itu.
Sistem itu meliputi robot kendaraan yang berpatroli di
perbatasan Jalur Gaza, robot kapal yang mampu menghadapi kapal musuh di laut,
robot ular yang tanpa menarik perhatian merayap ke dalam wilayah musuh untuk
mengirim-balik gambar, dan peralatan lain yang membuat hadirin terpesona.
Eli Levita, mantan wakil direktur jenderal urusan
kebijakan di Komisi Energi Atom Israel, dalam kesimpulan diskusi mengamukakan
bahwa sebagian konflik pada masa depan akan berupa perang saudara yang juga
akan "menyeret" orang yang bukan tentara.
Kesimpulan lainnya adalah negara akan terus menghadapi
segudang musuh baru di medan tempur. Musuh tersebut adalah kaum fanatik,
perompak, pedagang narkotika, tentara bayaran, serta "penganut ideologi
yang dilanda iri serta putus-asa".
Antara
0 Comments