JAKARTA – TNI mengerahkan sebanyak Sembilan pesawat untuk
membantu proses pemadaman bencana kebakaran dan bencana asap di Riau.
Jenis pesawat tersebut antara lain CN 295 (1 pesawat), C130
hercules (7), dan CN 235 (1). Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono mengatakan
TNI dikerahkan untuk membantu BNPB merekayasa cuaca dan melakukan pemadaman.
“Kita membantu BNPB untuk merekayasa cuaca. Hercules kita bantu untuk rekayasa
cuaca,” katanya, Selasa (25/6).
Tak hanya pesawat, ratusan prajurit pun diturunkan untuk
membantu BNPB untuk proses pemadaman di darat. Saat ini, sudah ada 1600
prajurit di lokasi, tetapi jumlah itu akan terus ditambah hingga lebih dari 200
personil.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif mengatakan jumlah personel
satgas penanganan kebakaran lahan dan kabut asap berjumlah 2300 orang yang
merupakan gabungan dari unsur Polri, TNI, Kementerian Kehutanan, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Sosial, BMKG dan BNPB.
Namun, jumlah tersebut akan ditambah mencapai 3049 personil
yang terdiri dari berbagai unsur. Mereka akan dikerahkan pada Selasa (25/6) dan
Rabu(26/6) Seusai kapasitasnya
masing-masing, para personil akan berbagi tugas.
Maka selain operasi pemadaman api dari darat dan udara, juga
dilaksanakan perawatan bagi warga yang terserang gangguan kesehatan akibat
korban kabut asap. Mereka ditugaskan di delapan kabupaten yang terkena dampak
paling besar yakni Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Indra Giri Hilir,
Indra Gili Hulu dan Siak.
Berdasarkan temuan BMKG dan BNPB ada 265 titik api penyebab
kabut asap yang dampaknya dirasakan hingga ke Malaysia dan Singapura.
"Hari ini dilaporkan satelit BMKG menemukan 265 titik api, itu ada
analisanya. Kalau ada yang bilang sekian ribu, sampai kompor pecel lele pun
juga dianggap titik api, tidak demikian. Kita hanya pakai data yang bisa
dipertanggungjawabkan keakuratannya, kita bila lihat sampai ke tingkat
kecamatan," ujarnya.
0 Comments