MILITER MALAYSIA SEMAKIN BERINGAS

KEMARIN, tepat pukul 13.30 waktu setempat, pasukan Malaysia kem­bali melanjutkan serangan ke lokasi yang diduga merupakan tempat persembunyian pengikut Sultan Sulu.Tiga ledakan ter­dengar di wilayah Felda Sahabat, Sabah, Malaysia.

Tidak diketahui jumlah korban yang jatuh dalam penyerangan tersebut. “Penyerbuan makin intensif setelah terdengar tiga ledakan. Setiap ledakan itu me­miliki jeda 20 menit,” dilansir media GMA, kemarin.

Menurut Sultan, saudaranya yang memimpin pasukan di Sa­bah, Azzimudie Kiram, sudah ti­dak memberi kabar selama dua hari terakhir sejak Rabu (06/03/2013). Kabar terakhir menyebutkan bah­­wa Azzimudie, bersama  put­ra­nya, masih ber­sem­bunyi ber­sama dengan sekitar 200 hingga 300 pasukan, enam di antaranya ada­lah wanita.

Pengikut Sultan Sulu tiba di Sabah pada 9 Februari lalu untuk menuntut hak mereka atas tanah yang diklaim Malaysia sebagai miliknya. Meski Kiram III me­nya­­takan gencatan senjata, oto­ritas Malaysia terus melakukan operasi pengejaran. Me­reka di­minta pe­merintah Ma­lay­sia un­tuk me­nyerah tanpa syarat.

Yang parahnya lagi, Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Ra­­zak telah memerintahkan sera­ngan udara dan darat untuk me­nangkap para pengikut Sultan Sulu asal Filipina selatan itu.

Aktivis muda Orga­nisasi Na­sional Malaysia Bersatu (UMNO) juga mendesak Interpol (Polisi Internasional) mengin­ves­tigasi Sultan. Ketua Biro Pe­nga­duan Publik UMNO Datuk Kha­i­run Aseh mengatakan, ak­tivis-ak­tivis muda di UMNO te­lah mem­ben­tuk satgas untuk me­minta ban­tuan Interpol terkait insiden di Lahad Datu dan Sem­porna. Me­reka juga mendesak Sultan Ki­ram ditangkap Interpol.

“Kami akan mendesak Interpol untuk mengeluarkan Red Notice sebagai instrumen penangkapan Sultan Sulu dan setelah itu, dia akan diekstradisi ke Malaysia un­tuk diadili,” terang Khairun Aseh.

Pelita online