CINA LAKUKAN PATROLI GABUNGAN DI LAUT CINA SELATAN

Ilustrasi
Beijing  - China untuk kali pertama pada Senin melakukan patroli gabungan laut dan udara di sekitar Laut China selatan, untuk mengamankan wilayahnya di sekitar perairan tersebut.

"Dengan kompleksitas permasalahan dan cakupan wilayah yang cukup luas, maka kami memerlukan patroli udara dengan menggunakan helikopter," kata Kepala Administrasi Keamanan Maritim Provinsi Guangdong Wu Jiansheng, Senin, seperti dikutip media setempat.

Ia mengatakan helikopter akan memantau adanya kemungkinan kegiatan penangkapan ikan secara ilegal dan pemuatannya di di sekitar wilayah China di Laut China Selatan.

"Helikopter juga berfungsi untuk melakukan operasi penyelamatan jika terjadi sesuatu di sekitar Laut China Selatan," ungkap Wu Jiansheng menambahkan.

Di wilayah maritimnya di Laut China Selatan terdapat dua pulau terbesar dengan luas dua kilometer persegi yakni Pulau

Yongxing dan Pulau Xisha, yang berfungsi sebagai ibukota kota setingkat Prefektur Sansha, Provinsi Hainan.

Laut China Selatan merupakan perairan yang membentang dari pesisir China dan Taiwan di sebelah utara, Vietnam di sebelah barat, Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura di selatan dan barat daya, hingga ke Filipina di sebelah timur.

Perairan ini telah lama menjadi sumber konflik antara Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan China.

Dalam hal penyelesaian masalah sengketa di Laut China Selatan, China cenderung menggunakan jalur negosiasi secara bilateral, bukan melalui forum multilateral. Sedangkan negara-negara lain menginginkan penyelesaian melalui forum multilateral atau regional.

(ANTARA News)

Post a Comment

0 Comments