Kokpit Pespur Siluman Iran |
Beberapa hari
yang lalu, Iran meluncurkan jet tempur
terbaru yang diproduksi di dalam negeri, yang menurut para pejabat militer
dapat menghindari radar.
Presiden
Mahmoud Ahmadinejad mengatakan dalam sebuah upacara yang ditayangkan stasiun
televisi pemerintah bahwa Qaher F-313, atau Dominant F-313, menunjukkan
keinginan Iran untuk “menguasai puncak-puncak ilmu pengetahuan.”
Qaher merupakan
salah satu dari rancangan pesawat yang dibuat militer Iran sejak 2007.
Pemerintah di Tehran telah berulangkali mengklaim telah mengembangkan
teknologi-teknologi militer canggih pada beberapa tahun terakhir, namun
klaim-klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen karena negara
tersebut tidak mengeluarkan detail teknis mengenai persenjataannya.
Republik Islam
tersebut meluncurkan program militer swasembada pada 1980an untuk mengatasi
embargo senjata Barat yang melarang ekspor teknologi dan peralatan militer ke
Iran. Sejak 1992, Iran telah memproduksi sendiri tank-tank, kendaraan personel
berlapis baja, misil, torpedo, pesawat tak berawak (drone) dan pesawat tempur.
“Qaher
merupakan pesawat yang sepenuhnya dirancang dan dibuat oleh ahli-ahli
penerbangan kami. Pesawat ini dapat menghindari radar dan dapat terbang secara
rendah, membawa senjata, menarik pesawat musuh dan mendarat di lintasan
pendek,” ujar Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi sebagaimana dilansir oleh kantor
berita VOA.
Vahidi
mengatakan bahwa bahan-bahan yang canggih digunakan dalam memproduksi tubuh
pesawat, menjadikannya pesawat siluman Iran yang terbaik.
Meski demikian,
beberapa laporan menyebutkan bahwa program Iran bergantung pada peralatan yang
dipasok oleh kontraktor-kontraktor pertahanan internasional dan bahwa pesawat
itu memiliki suku cadang yang dibuat di luar negeri atau menggunakan teknologi
luar dalam rancangan domestiknya.
Foto-foto Qaher
yang dirilis oleh kantor berita IRNA dan gambar-gambar dari stasiun televisi
pemerintah menunjukkan pesawat jet berkursi tunggal, yang digambarkan sebagai
pesawat tempur pengebom yang dapat menyerang pesawat lain dan target-target di
darat.
Stasiun
televisi berbahasa Inggris di Iran Press TV mengatakan Qaher mirip dengan
F/A-18 buatan Amerika, pesawat canggih yang dapat bertempur di udara maupun
menembus pertahanan udara musuh untuk menyerang sasaran di darat.
Namun Hasan
Parvaneh, pejabat yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, mengatakan bahwa
rancangan fisik pesawat Iran itu unik dan tidak memiliki kesamaan dengan jet
tempur asing mana pun.
“Pengembangan
tergantung dari kemauan kita. Jika kita memiliki kemauan, tidak ada yang dapat
menyerang kita di sana,” ujar Ahmadinejad pada upacara inaugurasi di Tehran.
“Kita pernah
mengimpor mobil dan merakitnya di sini. Sekarang kita ada di satu titik di mana
kita dapat merancang, membangun dan menerbangkan pesawat ke udara.”
Ahmadinejad
mengatakan Qaher dibangun untuk menangkal ancaman.
“Ini bukan
untuk ekspansi, namun untuk menangkis ancaman,” ujarnya, seraya mengklaim bahwa
pesawat tersebut merupakan salah satu jet tempur paling canggih di dunia.
Pada 2007, Iran
meluncurkan apa yang disebutnya jet tempur buatan dalam negeri pertama, yaitu
Azarakhsh atau Petir. Pada tahun yang sama, pemerintah Iran mengklaim bahwa
Azarakhsh telah mencapai tahap produksi industrial.
Saeqeh, atau
Guntur, merupakan turunan dari Azarakhsh. Iran meluncrukan skuadron pengebom
tempur Saeqeh pada pameran udara September 2010.
Pelita online
0 Comments