Kementerian
Pertahanan akan tetap membeli helikopter Apache dari Amerika Serikat. Harga
yang mahal tidak menyurutkan niat pemerintah."Harganya
memang sangat mahal, kami harus mempertimbangkan kekuatan anggaran," ujar
Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo kepada Tempo,
Rabu, 9 Januari 2013.
Harga mahal
itu, kata Ediwan, adalah konsekuensi dari pemerintah Amerika Serikat.
"Mereka ingin standar keselamatan yang tinggi. Tidak mau kalau helikopter
itu jatuh di sini (Indonesia) dan merugikan citra mereka," kata dia.
Rencana
pembelian delapan helikopter Apache Longbow AH 64 D itu sudah dikabulkan oleh
kongres negeri Abang Sam. "Congress notification sudah kami terima, kini
tinggal tunggu persetujuan DPR kita," kata Ediwan.
Untuk
menyiasati mahalnya harga heli Apache, Kementerian akan menyesuaikan
perencanaan anggarannya. "Kami akan sesuaikan pos anggaran yang lain agar
bisa mencukupi."
Harga per
unit heli Apache sendiri diperkirakan mencapai US$ 40 juta. Kementerian
Pertahanan dan TNI AD sebelumnya sudah menandatangani kontrak pengadaan heli
serbu dan heli serang dengan PT Dirgantara Indonesia. Kontrak tersebut
masing-masing bernilai US$ 90 juta dan US$ 170 juta.
0 Comments