GELAR KEKUATAN TNI MASIH BERTUMPU DI PULAU JAWA

Rapim TNI 2013
KEPALA Dinas Penerangan Umum Puspen TNI, Kolonel CPL Minulyo Suprapto, di Jakarta, Selasa, mengatakan, hasil evaluasi Rapat Pimpinan (Rapim) tahun 2012 yang menonjol di antaranya belum terlengkapinya Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) pengganti dari sebagian alutsista lama.

Gelar kekuatan TNI relatif masih bertumpu di Pulau Jawa, dan keterbatasan dukungan anggaran yang belum mencukupi dalam mewujudkan kekuatan pokok minimum TNI.

Menurut Kolonel Minulyo, tujuan dari rapim ini untuk mengevaluasi pelaksanaan pembinaan kekuatan dan kemampuan pimpinan TNI. Selain itu untuk menambah wawasan pengetahuan unsur pemimpin TNI tentang kondisi dan ketentuan yang berlaku berkaitan dengan tugas TNI tahun 2013.

Rapim TNI juga untuk menyamakan pokok-pokok kebijakan Panglima TNI tahun 2013 dalam rangka pembinaan kekuatan dan kemampuan serta penggunaan dan gelar kekuatan TNI serta penyiapan satuan TNI untuk tugas-tugas pada tahun 2013.

Rapat berlangsung mulai tanggal 28 – 30 Januari 2013. Diawali dengan pengarahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  kepada seluruh peserta Rapim TNI dan Rapim Polri serta gubernur, bupati-wali kota di Balai Sidang Jakarta.

Selasa (29/01/2013), Rapim TNI dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur dan akan ditutup pada 30 Januari 2013.

Rapim digelar static show alat peralatan pertahanan (Alpalhan) buatan dalam negeri di lapangan apel Gedung B III, Mabes TNI, Cilangkap.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai memberikan pembekalan kepada peserta Rapim, sempat melakukan peninjauan Alpalhan ke beberapa stand seperti PT Pindad, PT PAL, Lapan, PT LEN, PT Dok Kodja Bahari, PT Palindo Marine, Dislitbang TNI AL, Balitbang Kemhan, Dislitbang TNI AD dan perusahaan yang memproduksi alutsista lainnya.

Pada pameran alutsista ini sedikitnya terdapat 38 perusahaan ikut terlibat langsung dalam kegiatan ini.

Pada hari ketiga besok, Rabu, 30 Januari, di Mabes TNI Cilangkap, Rapim akan ditutup oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono sekitar pukul 17.00 WIB.

Acara akan Rapim diisi dengan paparan evaluasi pembinaan kekuatan dan kemampuan TNI AD 2012 oleh Kasad, paparan evaluasi pembinaan kekuatan dan kemampuan TNI AL 2012 oleh Kasal, paparan evaluasi oleh Kasal, dan paparan evaluasi pembinaan kekuatan TNI AU 2012 oleh Kasau.

Selain itu, Asintel Panglima TNI akan memaparkan perkiraan intelijen tahun 2013.

Panglima TNI mengatakan, mulai hari ini dan kedepan, tampaknya TNI harus berusaha menajamkan cara pandang untuk secara intens melihat keluar, guna melindungi kedalam dan tidak dogmatis, namun tetap pada koridor hukum, dalam cara berpikir serta merumuskan strategi militer pada pelaksanaan tugas pokok TNI.

Karena perkembangan isu politik dan keamanan kawasan yang terus bergerak secara dinamis dan berpengaruh langsung terhadap situasi dalam negeri.

Kondisi lingkungan strategis kawasan saat ini penuh dengan ancaman dan tantangan. Bentuk ancaman dan tantangannya beragam yang secara garis besar dapat dikelompokkan dalam rupa simetris dan asimetris.

Ancaman dan tantangan simetris secara umum dapat berasal dari aktor negara, sedangkan asimetris bisa muncul dari aktor non negara.

Ancaman dan tantangan simetris muncul dari kasus seperti sengketa perbatasan antar negara yang belum terselesaikan, perlombaan senjata dan masalah kebebasan penggunaan laut.

Sedangkan ancaman dan tantangan asimetris secara umum muncul berupa perompakan, pembajakan, terorisme, proliferasi senjata pemusnah missal dan pencurian sumber daya alam.

Sehingga tidak mengherankan apabila kemudian lahir beberapa inisiatif, seperti regional maritime security initiative (RMSI), proliferan security initiative (PSI), dan inisatif lainnya.

Ancaman dan tantangan asimetris tersebut, kini telah menjadi perhatian semua negara dikawasan. “Karena dipandang dapat mengancam stabilitas kawasan,” ujar Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

Rapim TNI ini merupakan sarana komunikasi, bertukar informasi para pimpinan agar dicapai satu kesatuan, tindakan serta evaluasi program kerja dan kinerja organisasi TNI.

Di samping itu, Rapim TNI juga diarahkan untuk membangun kesatuan persepsi para pimpinan TNI sehingga pelaksanaan tugas TNI tahun 2013 dapat berjalan sesuai arah kebijakan pimpinan dan dapat mencapai hasil yang optimal.

Pada Rapim TNI 2013 ini mengangkat tema “Melalui Rapim TNI 2013, Kita Perkuat Komitmen dan Semangat Revitalisasi Alutsista TNI Guna Memantapkan Profesionalisme dan Eksistensi Peran. Strategis TNI di Bidang Pertahanan.”

Rapim TNI diikuti oleh 165 peserta terdiri dari empat  pimpinan TNI, 47 pejabat Mabes TNI, 47 pejabat Mabes TNI AD, 35 pejabat TNI AL, 22 pejabat TNI AU dan 10 peninjau. Garis besar kegiatan Rapim TNI tahun 2013 meliputi pengarahan Presiden, pembekalan Menko Polhukam, Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menko Kesra Agung Laksono.

Post a Comment

0 Comments