Peluncuran
roket jarak jauh Korea Utara mendapat kecaman dari berbagai
negara salah satunya adalah India.
"India
menyatakan keprihatinannya atas
peluncuran roket Korea Utara yang melanggar resolusi Dewan Kemanan PBB
1874," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri India.
"India
menyerukan agar Korea Utara menahan diri dan tidak melakukan aksi semacam ini.
Aksi seperti ini sangat mempengaruhi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung
Korea," tambah Kemenlu India.
Meski
mengecam Korea Utara, India, di hari yang sama, juga melakukan uji coba roket
jarak menengah Agni I yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Roket ini, mampu
menempuh jarak 700 km yang cukup untuk menghantam negara tetangga sekaligus
rival, Pakistan.
Sama
halnya dengan Korea Utara, India juga terkena sanksi karena melakukan uji coba
nuklir pertamanya pada 1974. Sanksi ini semakin diperberat setelah pada 1998,
India mendeklarasikan diri sebagai negara nuklir setelah melakukan lima kali
uji coba nuklir.
India
juga menolak menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) dan
Rezim Pengendalian Teknologi Misil (MCTR). India menilai kedua perjanjian itu
sebagai sebuah diskriminasi dan lebih menguntungkan negara-negara nuklir yang
sudah ada saat ini.
Pada
April tahun ini, India melakukan uji coba roket Agni V, yang konon mampu
menempuh jarak 5.000 km dan mampu membawa hulu ledak nuklir seberat satu ton
untuk ditembakkan ke sasaran mana saja di wilayah China.
Namun
uji coba itu hanya menuai sedikit kecaman. Sejumlah analis mengatakan minimnya
kecaman karena bagi sebagian besar negara di dunia India dianggap sebagai
pengguna nuklir dan teknologi misil yang bertanggung jawab.
Kompas
0 Comments