Tokyo - Jepang mengirim tiga kapal perusak ke perairan di mana Korea
Utara (Korut) mengatakan roket pembawa satelitnya akan diluncurkan.
Washington dan Seoul mendesak Pyongyang untuk
membatalkan peluncuran, sementara itu Tokyo menunda pembicaraan pekan ini
dengan Korea Utara
Antara
Tayangan
televisi Jepang, Kamis, menunjukkan tiga kapal perusak Aegis bersenjatakan
pencegat peluru kendali SM-3 meninggalkan pangkalan mereka di Sasebo, sekitar
900 kilometer (560 mil) di barat Tokyo.
Mereka
dilaporkan menuju Laut China Timur dan Laut Jepang, hamparan perairan yang
dikenal di Korea sebagai Laut Timur.
Secara
terpisah, satu kapal angkatan laut yang membawa rudal balistik PAC-3 (Patriot
Advanced Capability-3) tiba di pulau Okinawa dari Miyakojima, Kamis pagi.
Tayangan
televisi menunjukkan unit Angkatan Bela Diri membongkar rudal dari kapal di
pelabuhan pulau itu, yang terletak pada penerbangan yang diperkirakan sebagai
jalur roket.
Di
Tokyo, Kementerian Pertahanan telah menyebarkan baterai PAC-3 lain di markasnya
sebagai bagian dari upaya untuk mencegat apapun yang menuju ke daratan Jepang.
Kabinet
Perdana Menteri Yoshihiko Noda berencana untuk mengadakan pertemuan keamanan
pada Jumat untuk mengeluarkan perintah menembak jatuh roket jika tampaknya akan
jatuh di wilayah Jepang, kata laporan Jiji Press.
Konfirmasi
langsung dari laporan itu tidak tersedia.
Korea
Utara yang komunis itu mengumumkan pada Sabtu bahwa mereka akan meluncurkan
roket antara 10-22 Desember - roket jarak jauh kedua yang diluncurkan tahun ini
setelah peluncuran sebelumnya gagal pada April.
Jepang
mengambil langkah-langkah defensif yang sama pada saat itu.
Hal
ini dilaporkan dan diberitahukan kepada negara tetangga termasuk Jepang
mengenai lintasan peluncuran yang direncanakan.
Pyongyang
menegaskan, upaya itu diarahkan semata-mata untuk penggunaan damai ruang
angkasa, namun banyak masyarakat internasional mengatakan peluncuran satelit
tersebut adalah kedok bagi uji coba rudal.
Antara
0 Comments