Jakarta
- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan membuat empat buah
pesawat prototype pesawat perintis N 219 pada awal tahun depan. Untuk proyek
itu, Kementerian Riset dan Teknologi RI mengucurkan dana sebesar Rp 310 miliar.
"N
219 dikerjakan Lapan dan DI (PT Dirgantara Indonesia), proses power on sudah
selesai dan sekarang menuju ke prorotyping," ujar Kepala Lapan, Bambang S
Tejasukmana di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (20/12/2012).
Dengan
dana Rp 310 miliar, akan dihasilkan empat prototipe pesawat N 219. "Akan
dibangun 4 prototype. Yang diujiterbangkan 2, diuji struktur 2 (tanpa mesin).
Uji struktur seperti uji tabrakan," lanjutnya.
Pesawat
berkapasitas 19 penumpang ini dinilai akan menjawab kebutuhan daerah-daerah
terpencil yang tidak memiliki akses transportasi darat.
"Dia
bisa mendarat di landasan pendek. Di lapangan rumput dan tanah juga bisa
mendarat," jelas Bambang.
Hal
ini diamini oleh Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta. "Yang
mengerjakan Lapan, yang mengujinya BPPT, kita ristek yang mengkoordinir
semuanya," kata Hatta.
"Untuk
penumpang saja, tapi bisa sekalian barang juga," imbuhnya.
Pesawat
ini ditargetkan selesai sertifikasi pada tahun 2014 mendatang.
1 Comments
Kerjasama pesawat tempur IFX Indonesia dg korsel, masih ada alien utk menghambat Indonesia utk menguasai teknologi pesawat tempur dan penghambat adalah AS. Korsel ditawari pesawat canggih AS, kerjasama Ind dan Korsel akan gagal sama nasibnya dg N-250. Itulah elien AS, tdk senang kalau Ind maju dan lebih canggih. Jayalah NKRI...Ayo anak2 bangsa jangan patah semangat cari terus teknologi pesawat tempur, dimanapun
ReplyDelete