Harian China Daily, Selasa, melaporkan tentang seruan agar
China menyeimbangkan pengaruh globalnya dengan peralatan militer baru setelah
pada September lalu Beijing meresmikan kapal induk pertamanya, Liaoning, yang
dibeli dari Ukraina.
Peresmian kapal induk itu dinilai sebagai capaian simbolik
bagi peningkatakan kekuatan militer China di tengah kekhawatiran kawasan
terkait kemunculan Beijing.
Hal itu juga memicu berbagai spekulasi terkait kapan China
berkeinginan untuk membangun kapal induknya sendiri.
Direktur perusahaan pembuat kapal China State Shipbuilding,
Hu Wenming, mengatakan perusahaannya siap untuk membangun markas pesawat tempur
di tengah laut, seperti dilaporkan China Daily.
"Kita harus meningkatkan kemampuan senjata secara
mandiri dan perlengkapan riset serta kapasitas produksi seiring pengaruh China
di dunia, serta secara mandiri membangun kapal induk sendiri," katanya,
kepada harian resmi milik pemerintah itu, di sela kongres Partai Komunis, yang
berakhir pada akhir pekan lalu.
CSSC melepas Liaoning di pelabuhan timur laut Dalian,
setelah dirombak selama satu dekade lamanya.
Menurut laporan media resmi pemerintah beberapa waktu lalu,
kapal induk sepanjang 300 meter (990 kaki) itu bersiap untuk menjalani
percobaan lepas landas dan melakukan perlayaran perdananya.
Kepala intelijen Taiwan sebelumnya pada awal tahun ini
mengatakan bahwa China telah memutuskan untuk membangun dua kapal induk.
Meskipun kabar tentang pengerjaan kapal yang dimaksud itu terus beredar, masih
belum ada bukti tentang upaya mereka untuk membangun kapal induk di dalam
negeri.
Setelah kongres pekan lalu, Partai Komunis China
memperkenalkan pemimpin baru yaitu Wakil Presiden, Xi Jinping, yang akan
menggantikan Hu sebagai presiden pada Maret tahun depan.
ANTARA
0 Comments