PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan konsorsium industri
dirgantara Eropa, EADS, sedang menjajaki peningkatan kerja sama untuk
menjadikan industri dirgantara kebanggaan bangsa ini sebagai pemasok
komponen skala besar. "Kami melihat itu sebagai tantangan, peluang
bisnis besar yang harus diambil," kata Asisten Dirut PT DI Bidang Sistem
Manajemen Mutu Perusahaan yang merangkap Pembina Komunikasi Perusahaan,
Sonny Saleh Ibrahim, di Bandung, Rabu (4/7).
EADS (European
Aeronautic Defence and Space Company) adalah perusahaan industri
dirgantara Eropa hasil penggabungan dari Arospatiale-Matra (Perancis),
Dornier GmbH dan DaimlerChrysler Aerospace AG (DASA) dari Jerman, dan
Construcciones Aeronuticas SA (CASA) dari Spanyol.
Sonny
mengatakan EADS saat ini sedang melaksanakan program regionalisasi
industrinya dengan sasaran sampai 50 persen pembuatan komponen-komponen
produknya dilakukan langsung di kawasan pemasaran. Untuk Asia-Pasifik,
EADS mempertimbangkan PT DI.
EADS sudah yakin akan kompetensi
kami karena jalinan kerja sama yang sudah berjalan 35 tahun terakhir,
kata Sonny dengan menambahkan saat ini saja PT DI sudah sibuk melakukan
pengiriman komponen-komponen kebutuhan Airbus setiap minggunya.
Mengenai
rencana peningkatan kerja sama itu, Sonny menambahkan EADS pada Senin
11 Juni lalu mengutus dua petingginya ke PT DI, Philippe Advani (Vice
President Global Sourcing Network) dan Pierre Guillet (Deputy President
Director for Marketing Survey).
Advani dan Pierre Guillet
disertai 20 kepala perwakilan EADS dari berbagai negara. "Ini
menunjukkan EADS serius untuk meningkatkan kerjasamanya dengan PT DI,"
kata Sonny yang mengungkapkan kini PT DI sudah membuat lebih 20 jenis
komponen dan berusaha meningkatkannya menjadi 60 komponen.
Rombongan
diterima Andi Alisjahbana, Direktur Aerostructures, Budiman Saleh,
Direktur Aircraft Integration dan Dita Ardonni Jafri, Direktur Teknologi
dan Pengembangan. Mereka diajak melihat fasilitas dan kapabilitas PT DI
mengerjakan pembuatan komponen pesawat CN235 dan berbagai komponen
pesanan Airbus.
Dalam proyek Airbus A-320/A-321, PT DI bahkan selain membuat (manufacturing) juga perakitan (assembling)
untuk D-Nose, Pylon dan Leading Edge yang telah dilakukan kontrak
kerjasamanya pada tahun 2005 dan berakhir pada tahun 2015 dengan
pengiriman komponen sebanyak 365 set per tahun.
Dalam proyek
pesawat penumpang masa depan A-350, PT DI mengerjakan komponen untuk
Root End Fillet Fairing (REFF) untuk pemesanan sebanyak 805 total
pengiriman dengan perencanaan pengiriman 51 set per tahunnya. Kontrak
kerja sama telah dilakukan PT DI dengan Spirit AeroSystem, Inggris,
sejak tahun 2010. Khusus untuk Airbus A350, PT DI juga sudah mendapatkan
pekerjaan rancang bangun (engineering-designing).
JURNAS
0 Comments