Bandung -
BUMN produsen pesawat terbang asal Bandung, PT Dirgantara Indonesia (PT DI)
gencar menggarap pasar di Asia Pasifik. Sejumlah kontrak pembuatan pesawat
NC212, CN-235 dan CN-295 akan diteken tahun ini dengan Filipina, Thailand, dan
Malaysia.
Hal itu
disampaikan Manajer Pemasaran PT DI, Teguh Graito di Kantor PT DI, Jalan
Pajajaran, Bandung, Selasa (2/7/2013).
Ia
menuturkan, pasar Asia Pasifik menjadi salah satu pasar yang fokus digarap PT
DI karena jarak yang lebih dekat dan hubungan diplomatik yang baik.
"Di
wilayah Asia Pasifik, kita punya sejarah yang kuat. Hanya sedikit produsen
pesawat terbang di Asia," ujar Teguh.
Berdasarkan
market studi bersama Airbus Military (CASA), kebutuhan pesawat kelas NC212 di
Asia Pasifik sekitar 100 unit, CN-235 sekitar 75 unit dan CN 295 sekitar 75
unit. Dengan market studi yang ada, PT DI pun melakukan penetrasi dengan
melakukan market survei secara langsung untuk mengetahui indikasi kebutuhan
yang sebenarnya.
Teguh
menyebutkan khusus untuk NC212 sejumlah negara saat ini tengah intens
komunikasi untuk melakukan kerjasama. Kebutuhan NC212 diantaranya 2 unit untuk
Air Force Filipina, sebanyak 6-8 unit untuk Ministry of Agriculture and
Cooperatives (MoAC) Thailand, 6 unit untuk Myanmar Airforce, 2 unit untuk Nepal
Army, 2 unit untuk Papua Nugini, 2 unit untuk Timor Leste Air Force, 2 unit
untuk Biman Airlines Bangladesh dan 2 unit untuk Air Madagaskar.
"Untuk
Thailand, dari kebutuhan 6-8 unit, mereka menginginkan pengiriman 1 setiap
tahun. Kita sudah mengerjakan 1 tahun 2012 lalu, harapannya, tahun ini akan ada
kontrak lagi," katanya.
Sementara
untuk CN-235 PT DI tengah intens berkomunikasi dengan sejumlah negara seperti
Filipina, Malaysia, Brunai Darusalam, Thailand dan Myanmar.
"Malaysia
berencana mengkonversi 3 unit CN-235 nya menjadi maritim patrol. Selain itu
Filipina juga diharapkan akan kontrak dengan kami tahun ini," tutur Teguh.
Detik
0 Comments