Para pejuang Tentara
Pembebasan Sabah (Sabah Liberation Army-SLA) mengatakan bahwa perang gerilya
akan terus dilakukan untuk membebaskan Sabah dari pendudukan Malaysia. Suatu
pernyataan disampaikan oleh para pejuang SLA dari Sulu. Tentara Malaysia pun sampai
hari ini (06/03/2014) belum mengumumkan perkembangan terakhir serangan yang
dilakukan oleh militer Tentara Diraja Malaysia.
Sementara itu Kedutaan Besar
Malaysia di Manila ditutup karena adanya demonstrasi di depan kedutaan besar
negara Malaysia. Perkara perjuangan membebaskan Sabah oleh Kesultanan Sulu
menjadi berita besar baik di Malaysia, Brunei dan Filipina - sementara pihak
Indonesia menganggap peristiwa dan pergolakan di Sabah bukan urusan Indonesia,
meskipun pada kenyataannya kondisi di lapangan sangat memungkinkan penyusupan
dan perampasan wilayah Indonesia oleh Malaysia terjadi dengan memanfaatkan
konflik Sabah.
Pihak SLA atau Tentara
Pembebasan Sabah yang diduga juga didukung oleh MNLF menyampaikan bahwa mereka
akan melakukan serangan secara sporadis dan terencana sebagai balasan atas
serangan yang sudah menewaskan llebih dari 50 orang termasuk pihak Tentara
Diraja Malaysia. Para pengamat militer sebenarnya merasa heran dengan taktik
militer Malaysia dalam perang di Sabah melawan para pejuang SLA.
Para pejuang SLA yang
merupakan keturunan dan pewaris yang sah atas Sabah sesuai dengan garis hak
dari Kesultanan Sulu berikrar akan melakukan serangan balik dan akan terus
berupaya membebaskan Sabah secara militer karena tidak ada dukungan secara diplomatik.
Para pejuang SLA menyampaikan bahwa integrasi Sabah tidaklah sah karena
dilakukan atas dasar persetujuan para pengelana Eropa, China, dan Kolonial
Inggris di Borneo Utara.
Di pihak lain, perang di
Sabah ini adalah perang pertama militer Malaysia dalam menghadapi perang
gerilya yang akan berlangsung bertahun-tahun. Menarik sekali mengamati
kemampuan perang militer Malaysia tanpa dukungan Inggris, Australia dan
Singapura. Namun melihat beberapa hari sejak pernyataan perang terhadap para
pejuang SLA, kemampuan taktis militer Tentara Diraja Malaysia menunjukkan
tingkat yang sangat rendah dibandingkan dengan kemampuan militer Filipina,
Laos, Singapura, Indonesia, apalagi Vietnam.
0 Comments