Chris Kyle, anggota Navy SEAL, dinobatkan sebagai sniper paling mematikan dan dijuluki Setan Ramadi oleh gerilyawan Irak. |
Seorang veteran AS yang
pernah betugas dalam perang Irak yang diyakini mengalami gangguan jiwa dituduh
membunuh seorang mantan sniper atau penembak jitu pasukan elite AS Navy SEAL,
yang menulis konflik di Irak lewat sebuah buku laris.
Chrys Kyle (38), pegarang
buku "American Sniper: The Autobiography of the Most Lethal Sniper in US
Military History" ditembak mati di sebuah lapangan tembak di Glen Rose,
Texas pada Sabtu (2/2/2013) waktu setempat.
Kyle adalah seorang sniper
atau penembak jitu dengan rekor 150 kali tembakan mematikan selama karier 10
tahunnya di Korps Marinir AS. Sepanjang kariernya Kyle pernah bertugas sebanyak
empat kali di Irak.
Sejak pensiun dari militer,
Kyle banyak terlibat dengan sebuah organisasi yang membantu para bekas tentara
yang mengalami masalah.
Dalam memoirnya yang laku
keras itu, Kyle mengisahkan pengalamannya di basis pemberontak Irak di Ramadi
dan Fallujah.
Dia juga menulis bagaimana
anggota Al-Qaeda menjulukinya dengan nama "Si Setan" karena banyak
membunuh anggota kelompok militan itu. Bahkan Al-Qaeda menjanjikan hadiah bagi
siapapun yang bisa membunuh Kyle.
Para pemberontak Irak dan
Al-Qaeda tak pernah bisa membunuh Kyle, namun ironisnya dia justru tewas di
kampung halamannya, Amerika Serikat.
Kapten Jason Upshaw dari
Kantor Sheriff Erath County, Minggu (3/2/2013), mengatakan Kyle dan seorang
temannya mengajak Eddie Routh -seorang veteran perang Irak- ke lapangan tembak
itu.
Di lapangan tembak itulah
Eddie Routh, kemudian menembak mati sang sniper legendaris itu. Saat ditangkap
di kediamannya, polisi menemukan pistol semi-otomatis yang diduga digunakan
untuk menembak Kyle.
Polisi menduga ibu tersangka
mengontak organisasi veteran perang FITCO di mana Kyle terlibat untuk memberi
bantuan untuk Eddie Routh.
"Kami sangat
terkejut," kata Direktur FITCO, Travis Cox yang menambahkan Kyle
meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
"Chris meninggal dunia
saat menjalankan apa yang diyakininya benar, membantu prajurit yang tengah
mengalami gangguan jiwa," tambah Cox.
Angkatan Bersenjata AS
membenarkan Eddie Routh pernah bertugas di Irak namun kini namanya hanya
tercatat sebagai pasukan cadangan.
Harian The Dallas Morning
News mengabarkan Kyle telah mendapatkan dua medali Silver Stars dan lima Bronze
Stars untuk pengabdiannya bersama Korps Marinir AS.
0 Comments