Kapal Selam nuklir AS |
Juru Bicara Kementerian
Pertahanan Korea Selatan Kim Min-seok membenarkan bahwa pihaknya melakukan
latihan bersama dengan AS di Laut Timur (Laut Jepang) di bagian tenggara
Pohang, Pelabuhan milik Korsel.
Latihan bersama antara Korsel
dan AS itu dianggap Korut sebagai reaksi berlebihan. Bahkan mereka menyebutnya
sebagai tindakan gila. Di sisi lain, latihan tersebut akan menjadi rambu-rambu
keamanan bagi Pyongyang.
Kapal Perang USS San
Francisco yang dipersenjatai dengan peluru kendali Tomahawk digabungkan dengan
kapal pelindung Aegis USS Shiloh. "Pelatihan berupa penggunaan alat-alat,
pelacakan serta pengintaian kapal selam, simulasi sejata antipesawat dan
antikapal termasuk antirudal," kata pejabat militer Korsel.
Latihan tersebut dipicu oleh
Korut yang berencana melakukan uji coba nuklir ketiga kalinya sebagai respon
atas sanksi PBB terkait peluncuran roket pada bulan Desember lalu. Korut
mengatakan bahwa peluncuran nuklir ketiga itu memiliki tujuan ilmiah untuk
menempatkan satelit di orbit bumi.
Namun, sebagian besar
masyarakat dunia menganggapnya sebagai uji coba nuklir ketiga setelah dilakukan
Korut pada 2006 dan 2009. Kim Min-seok mengatakan bahwa Korut telah siap dengan
segala persiapannya untuk melakukan uji coba nuklir.
0 Comments