Dengan
hadirnya Kapal Perang type Kapal Cepat Rudal (KCR) 40 yang diberi nama KRI
Beladau-643, memiliki makna penting dan strategis dalam pembangunan kekuatan
TNI Angkatan Laut menuju kekuatan pokok Minimum (MEF). Demikian dikatakan
Menhan RI, Purnomo Yusgiantoro saat meresmikan satu unit kapal type KCR 40 “KRI
Beladau 643” hasil produksi ketiga PT. Palindo Marine Shipyard, Jumat (25/1),
di Dermaga Batu Ampar, Batam Kepulauan Riau.
Menhan
menuturkan dalam sambutannya, bahwa penambahan satu unit Kapal KCR 40 maka
diharapkan juga dapat meningkatkan kemampuan operasional TNI AL dalam
mengamankan dan menjaga kedaulatan NKRI. Menhan juga menambahkan, peningkatan
Alutsista di laut baik bentuk KRI (Kapal Perang Indonesia) dan KAL ( Kapal
Angkatan Laut) merupakan jawaban konsekuensi atas kondisi geografis wilayah
indonesia yang sebagian besar adalah lautan.
Lebihlanjut
dikatakan Menhan, konsekuensi bangsa Indonesia ini terletak pada tanggung jawab
untuk menjaga wilayah Indonesia yang berada pada posisi strategis, serta
memiliki selat dan perairan utama yang penting bagi jalur pelayaran nasional
maupun internasional yang membawa manfaat ekonomis.
"Saya
kira sudah sewajarnya kalo kita memberikan perhatian yg besar atas keamanan
maritim dengan memperkuat armada laut TNI dalam rangka membangun kemampuan
untuk mengamankan wilayah laut,” Ungkap Menhan.
Disisi lain
menurut Menhan, keberadaan KRI Beladau-643 dibangun atas karya anak-anak bangsa
Indonesia, yang dijadikan bukti sebagai tanda kebangkitan industri dalam negeri
guna kemandirian. Hal ini seiring dengan perhatian besar pemerintah dalam
mengupayakan pemberdayaan industri pertahanan nasional dalam mendukung
Alutsista TNI saat ini.
“ KRI
Beladau 643 merupakan kapal ketiga dari type Kapal Cepat Rudal yg dibangun
anak-anak bangsa Indonesia. Oleh sebab itu harus dilihat sebagai salah satu
kebangkitan industri dalam negeri guna menuju kemandirian,” Kata Menhan.
Sebelumnya
KCR - 40 pertama telah diresmikan pada bulan April 2011 dengan nama KRI
Clurit-641. Sedangkan kapal yang ke dua juga diresmikan pada bulan Febuari 2012
dengan nama KRI Kujang dengan nomor lambung 642. Kedua Kapal ini telah
diserahkan kepada TNI AL untuk memperkuat Armada Perang TNI AL dijajaran
Komando Armada Barat (Koarmabar).
Secara
keseluruhan, PT. Palindo Marine Shipyard mendapatkan pesanan dari TNI AL
membuat KCR-40 sebanyak empat unit. Unit yang keempat diperkirakan akan selesai
pada tahun 2013 ini. Nilai kontrak dari setiap unit pengadaan KCR – 40 tersebut
kurang lebih sebesar Rp. 75 Milyar.
Pengadaan KCR – 40 ini menggunakan sumber pembiayaan Pinjaman Dalam
Negeri (PDN). Program pengadaan type Kapal Cepat Rudal (KCR) seperti ini sampai
dengan tahun 2014 nanti direncanakan sebanyak 16 kapal.
DMC
0 Comments