Pada
tahun 2012 ini, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) mendapatkan penerimaan sebesar
Rp 3,1 triliun. Sementara kontrak yang dicapai mencapai Rp 9,5 triliun.
Penerimaan tersebut diperoleh dari kontrak-kontrak dari dalam dan luar negeri.
Di mana dari dalam negeri termasuk kontrak dari Kementrian Pertahanan sebesar
Rp 8,2 triliun.
"Tahun
2012 ini istimewa. Kami mendapatkan kontrak mencapai Rp 9,5 triliun. Dan
penerimaan sebesar Rp 3,1 triliun. Ini pencapaian yang cukup besar apalagi
setelah masa sulit yang pernah dialami PT DI beberapa tahun lalu. Biasanya
paling maksimal kami dapat Rp 2 triliun, ini loncatan buat kami," ujar
Kepala Komunikasi PT DI Sonny Ibrahim Saleh dalam Coffe Morning Break di Kantor
PT DI Jalan Pajajaran, Selasa (18/12/2012).
Penerimaan
sebesar Rp 3,1 triliun tersebut berasal dari pembayaran pesawat terbang terbang
sebesar 2,65 triliun, pembuatan komponen pesawat Rp 200 miliar, perawatan
pesawat sebesar Rp 170 miliar dan alutsista sebesar Rp 80 miiliar.
"Pesawat
terbang yang kami kerjakan pada 2012 ini diantaranya CN 235, CN 295, CN 212 dan
helikopter. Sementara alutsista yaitu torpedo dan roket," tuturnya.
Untuk
tahun 2013 dan 2014 mendatang PT DI telah mencatat penerimaan minimal sebesar
Rp 3 triliun yang diperoleh dari kontrak pada 2012.
"Jadi
tahun depan kita minimal sudah punya Rp 3 triliun di Tahun depan kontrak 2012.
Kami berharap kerjasama dengan Sukhoi juga bisa terlaksana pada 2013
nanti," tutur Sonny.
0 Comments