AMERIKA TAWARKAN LAGI F-16 KE INDONESIA SEBAGAI HIBAH

Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel, mengungkapkan bahwa pemerintahnya menawarkan lagi sejumlah unit jet tempur F-16 kepada negara-negara yang berminat. Tawaran ini juga berlaku bagi Indonesia, yang tengah menunggu pemutakhiran 24 unit F-16 hasil hibah dari Washington.
"Kami masih memiliki jet-jet F-16 lagi untuk ditawarkan ke negara-negara lain," kata Marciel dalam jumpa pers di rumahnya di Jakarta, 11 September 2012. Menurut dia, ini merupakan bagian dari program kerjasama keamanan antara AS dengan negara-negara mitra.
"Tawaran ini tidak berlaku spesifik ke negara-negara tertentu. Jadi bila Pemerintah Indonesia berminat untuk menambah lagi armada F-16, bisa kita bicarakan lebih lanjut," kata Marciel. 
Dia juga mengungkapkan bahwa AS berkomitmen untuk memperkuat kerjasama pertahanan dengan Indonesia, termasuk dalam peningkatan pelatihan, program pertukaran, dan jual beli alat-alat pertahanan. 
Indonesia sendiri tengah menanti kiriman sekitar 24 unit F-16, yang sudah tidak lagi dipakai oleh militer AS. Jet tempurnya sendiri bersifat hibah, namun Indonesia harus menyisihkan anggaran untuk program pemutakhiran (upgrade) pesawat itu, terutama pada sistem navigasi dan fitur lain.
Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, telah mengungkapkan bahwa kiriman F-16 hasil pemutakhiran dari AS itu akan datang pada 2014. Dalam keterangan pers Agustus lalu Purnomo juga mengungkapkan sudah ada sinyal positif dari negara AS untuk memberikan tambahan lagi F-16 untuk Indonesia.
Menurut Departemen Pertahanan AS, seperti dikutip kantor berita Reuters beberapa waktu lalu, butuh biaya sekitar US$750 juta atau setara dengan Rp6,7 triliun untuk pemutakhiran dua lusin jet tempur tersebut.

VIVA

Post a Comment

2 Comments

  1. maaf menurut saya pribadi ..kalau kedepannya pemerintah masih saja mendatangkan dalam skala besar,khusus AU TNI,saya fikir kurang bijaksana.mungkin alasan pemerintah adalah tidak cukup dana.tapi apapun alasannya bisa membahayakan terhadap pertahanan udara indonesia.karena di samping peralatan itu sendiri sudah usang dan kemampuannya sudah tidak seimbang dngan negara lain.disamping itu pula kekuatan udara indonesia sudah bisa terbaca dengan mudah oleh anasir2 yg ingin bermain 2 dengan indonesia..lagipun,pesawat tempur dari rusia yg sangat di andalkan hanya sedikit jumlahnya...

    ReplyDelete
  2. kalau alutsista hibbah di letak pada ujung tombak,,,habis NKRI, tapi kalau buat pelapis untuk menambah ataupun mengisi kekosongan di celah-celah,mungkin lebih baik...( saya kurang faham masalah dunia militer maupun alutsista)...

    ReplyDelete