MARDER 1A3 KENDARAAN TEMPUR INFANTRI

kendaraan tempur infanteri (IFV / Infantry Fighting Vehicle) adalah kendaraan pendukung laju pasukan Infantri di medan tempur.Marder 1 diproduksi oleh perusahaan Rheinmetall Landsysteme.

Sebagai kendaraan tempur infanteri lapis baja, Marder dioperasikan oleh Angkatan Darat Jerman .pengembangan Marder juga merupakan bagian dari pembangunan kembali industri kendaraan lapis baja Jerman.Marder terbukti sukses dalam hal desain kendaraan tempur lapis baja. Oleh karena itu tidak salah jika Kementerian Pertahanan Republik Indonesia memilih Marder sebagai bagian dari arsenal tempur TNI. Menurut informasi dari Kemhan RI, penandatanganan kontrak pembelian 50 unit tank Marder 1A3 dan 10 tank pendukungnya dilakukan pada akhir September 2012 (baca: 50 Tank Marder 1A3 Akan Perkuat Arsenal Tempur TNI).

Varian pertama Marder mulai dikembangkan pada Januari 1960 dan produksi pertamanya diterima oleh militer Jerman pada tanggal 7 Januari 1971. Produksi kendaraan tempur ini terus berlanjut hingga tahun 1975, tidak kurang dari 2.136 unit Marder telah diproduksi.

Pada tahun 1975 rudal Milan (rudal anti tank) mulai digunakan pada kendaraan tempur Marder. Tapi saat itu penembakannya masih secara konvesional. Petugas (komandan tank) muncul dari kubah sambil memanggul peluncur rudal Milan lalu menembakan rudal tersebut. Lalu antara tahun 1977 dan 1979 peluncur rudal ini mulai dipasang sebagai bagian dari persenjataan Marder.

Lantas, apa kelebihan yang dimiliki varian Marder 1A3 yang tidak lama lagi akan memperkuat jajaran tempur TNI?

Program upgrade atau modifikasi peningkatan varian 1A3 dimulai pada tahun 1988. Saat itu ada sekitar 2.100 unit Marder 1A1 dan 1A2 yang akan diupgrade oleh militer Jerman. Proyek ini dikerjakan oleh perusahaan Thyssen-Henschel. Tank Marder yang telah diupgrade menjadi varian Marder 1A3 kembali diterima militer Jerman pada tanggal 17 November 1989. Upgrade tersebut meliputi:

Penambahan lapisan baja pelindung hingga seberat 1.600 kg untuk melindungi Marder dari tembakan meriam 2A42 kaliber 30 mm dari BMP-2 buatan Rusia.
Modifikasi pada akses kompartemen personil infanteri.
Suspensi diperkuat, sistem pengereman baru dipasang, gearbox disesuaikan. Sistem pemanas digantikan dengan sistem pemanas berbasis air.
Modifikasi pada Turret meriam.
Keseluruhan modifikasi tersebut membuat Marder memiliki bobot 35.000 kg.



Varian Marder 1A3 inilah yang merupakan varian terbanyak digunakan oleh Angkatan Darat Jerman.
Sebagai kendaraan tempur, Marder bisa melintasi air hingga kedalaman 1,5 meter. Jika dilengkapi dengan peralatan tambahan, kendaraan tempur ini bisa melintasi air berkedalaman hingga 2,5 meter. Marder menggunakan roda penggerak yang dipasangi trek Diehl dengan bantalan karet.

Sejak awal kemunculannya hingga saat ini ada beberapa varian Marder yang telah diproduksi. Diantarannya adalah:

    Marder 1 (1971 -) : Marder 1 dengan Milan: sebuah peluncur rudal Milan memang cocok untuk semua Marder antara 1977 dan 1979.
Marder 1A1 (+) (1979-1982) : Menggunakan 2 meriam otomatis kaliber 20 mm sehingga memungkinkan pengisian amunisi secara bergantian, peralatan penglihatan malam termasuk intensifier gambar dan imager termal. Kapasitas Infanteri dikurangi menjadi lima. Diterapkan pada 674 kendaraan Marder antara tahun 1979 dan 1982.
Marder 1A1 (-) (1979-1982) : sebagai A1 (+) tanpa imager termal. Sejumlah 350 Marder diupgrade ke varian ini.
Marder 1A1A3 : merupakan upgrade dari varian A1 dengan perlengkapan radio kriptografi SEM 80/90.
Marder 1A1A sebagai 1 A1 tetapi tanpa peralatan penglihatan malam pasif. Sejumlah 1.112 unit Marder diupgrade ke varian ini.
Marder 1A1A4 : Varian Marder A1A dengan dengan perlengkapan radio kriptografi SEM 80/90.
Marder 1A1A2: Marder yang dikonversi dari varian A1 dengan turret milik varian A2
Marder 1A1A5: Upgrade varian A1A2 dengan dengan perlengkapan radio kriptografi SEM 80/90.
Marder 1A2 (1984-1991): Antara tahun 1984 dan 1991, semua Marder milik Jerman diupgrade ke varian A2 ini, modifikasi substansial termasuk suspensi, tangki bahan bakar, sistem pendingin dan air-jet sistem pembersihan. Selain pemasangan sistem peninjauan baru, tak lagi menggunakan peralatan pencari cahaya inframerah. Semua Marder Jerman dilengkapi dengan pencitra termal kecuali untuk lebih dari 674 unit Marder A1 yang memang sudah memiliki perangkat ini.
Marder 1A2A1 : Varian 1A2 dengan perlengkapan radio kriptografi SEM 80/90.
Marder 1A3 (1988–1998)
Marder 1A4 : Varian 1A3 dengan perlengkapan radio kriptografi SEM 80/90.
Marder 1A5 (2003-2004) : Tambahan pelindung lapis baja dan renovasi pada interior untuk melindungi personil dari cedera akibat ledakan dan hentakan saat melindas ranjau. Hanya diterapkan pada 74 unit varian 1A3.
Marder 1A5A1 (2010-2011) : Dilengkapi dengan sistem pendingin udara, jammer untuk IED dan multi-spektral kamuflase. Pada bulan Desember 2010 sepuluh unit Marder diupgrade ke varian ini, kemudian dilanjutkan pada 25 unit pada Agustus 2011.

Meskipun telah dioperasikan dalam jumlah besar selama 38 tahun, tank Marder baru memperoleh pengalaman tempur sesungguhnya yang pertama kali saat melindungi sebuah pos tentara Jerman dari serangan gerilyawan Taliban yang berlokasi di Distrik Chahar Dara, provinsi Kunduz, Afghanistan, pada Juli 2009. Aksi Marder pada pertempuran tersebut telah membunuh dan dan melukai puluhan anggota gerilyawan Taliban. Setelah kejadian itu, tank Marder juga beberapa kali terlibat dalam pertempuran.



Spesifikasi IFV Marder 1 :

Produsen : Rheinmetall Landsysteme, Jerman
Bobot : 28,5 ton (varian 1A1/A2), 33,5 ton (varian 1A3), 37,4 ton (varian 1A5)
Panjang : 6,79 m
Lebar : 3,24 m
Tinggi : 2,98 m
Personil : 3 awak tank dan 7 personil infanteri
Proteksi : Baja setebal 20 hingga 25 mm
Senjata Utama : Meriam otomatis Rheinmetall MK 20 Rh 202 kaliber 20 mm, rudal anti tank MILAN
Senjata Tambahan : Senapan Mesin MG3 kaliber 7,62 mm
Mesin Penggerak : Diesel MTU MB 833 Ea-500 600 hp (441 kW)
Rasio Tenaga Mesin dan Berat Kendaraan : 21,1 hp/ton
Transmisi : RENK HSWL 194
Suspensi : Torsion bar
Ground Clearance : 0,45 m
Kapasitas Tangki BBM : 652 liter
Jarak Jangkau : 520 km
Kecepatan Maksimum : 75 km/jam (varian 1A2) dan 65 km/jam (varian 1A3)



Post a Comment

0 Comments