TIDAK HANYA MUSUH,BURUNG JUGA MENJADI ANCAMAN TERBESAR BAGI PESAWAT TEMPUR

OHIO - Kendaraan militer dirancang dengan struktur dan sistem canggih untuk menghadapi ancaman perang. Pesawat dan helikopter militer juga anti-peluru. Namun bahaya terbesar ternyata bukan serangan lawan. Banyak pesawat tempur rontok karena terganggu satwa liar.

Studi tim dari lembaga National Wildlife Research Center di Sandusky, Ohio, menunjukkan ada 2.511 kecelakaan antara kendaraan militer Amerika Serikat dan hewan liar, terutama burung. Kecelakaan pada periode 1979-2011 itu terjadi nyaris di seluruh negara bagian. Kecelakaan tersebut paling banyak menimpa helikopter serang Apache hingga Chinook, helikopter pengangkut besar yang membawa personel, senjata dan logistik.

Dalam laporan yang dimuat dalam Wildlife Society Bulletin, angka kecelakaan tertinggi terjadi di Florida, mencapai 617 kasus. Lalu ada 204 kecelakaan udara yang melibatkan burung di negara bagian New Mexico disusul oleh Georgia dengan 192 kasus tabrakan. Dalam 812 kecelakaan militer yang terdokumentasi, lebih dari 90 persen penyebabnya adalah burung. Hewan terbang lain yang menjadi ancaman militer adalah kelelawar.

Laporan itu juga menyebutkan sekitar 17 persen kecelakaan yang menimpa helikopter Angkatan Udara AS disebabkan oleh burung warbler, yang panjang tubuhnya cuma 10-15 sentimeter. Sementara kapal angkatan laut paling banyak ditabrak camar (18%), burung laut (14,9%) serta elang dan burung pemakan bangkai (12,6%).

Kecelakaan dengan hewan liar itu menyebabkan kerusakan kendaraan senilai US$ 12.000-337.000. Namun kecelakaan juga berujung fatal seperti yang terjadi pada 2011 ketika elang ekor merah menabrak helikopter marinir Super Cobra di pangkalan militer Pendleton, California. Dua orang meninggal akibat kecelakaan itu. "Total kerugian kecelakaan mencapai US$ 24,5 juta," kata Brian Washburn, pakar biologi yang memimpin studi itu seperti dikutip LiveScience, 4 Maret 2014.


Tim itu mengestimasi kecelakaan yang melibatkan kendaraan militer dan hewan liar di seluruh dunia menimbulkan kerugian hingga US$ 1,2 miliar per tahun.

Post a Comment

0 Comments