Kairo - Pendukung
presiden terguling Mohamed Moursi di Bundaran Masjid Rabiah Adawiyah, Kairo
Timur, dikepung tank tempur pascapelengseran presiden.
Menurut pantauan
Antara, semua jalan ke arah Bundaran Rabiah dipasang kawat berduri dan
tank-tank tempur berjejeran. Selain itu pasukan bersenjata dalam posisi siaga
penuh.
Ada tiga jalan utama
yang menghubungkan Bundaran Rabiah, yaitu Jalan Nasser dari Ottostrat-Abbas
Aqqad, Jalan Thairan dari Salah Salim-Hay Sabie, dan Jalan Yusuf Abbas.
Masyarakat di sekitar
Masjid Rabiah praktis terkurung karena pemasangan kawat besi berduri itu hanya
disediakan ruang kecil untuk dilewati pejalan kaki, namun tidak ada ruang bagi
lalu lintas kendaraan bermotor.
Setiap warga melewati
barikade tank tempur ke arah Bundaran Rabiah diperiksa ketat oleh petugas
bersenjata. Pagar betis tank tempur ini letaknya cukup berjauhan dengan
Bundaran Rabiah.
Sementara itu, ribuan
pendukung Moursi masih bertahan di Bundaran Rabiah.
Pada Kamis pagi
terlihat mereka kebanyakan tertidur berserakan di atas aspal dan para pemuda
satuan pengamannya memblokade jalan-jalan di sekitar bundaran.
Pendukung Moursi ini
semalam suntuk berunjuk rasa di bundaran itu, namun mereka semua tenang dan
tidak melakukan tindakan anarkis.
Saat Moursi
dilengserkan Angkatan Bersenjata pada Rabu (3/7) malam, kumandang takbir Allahu
Akbar membahana di Bundaran Rabiah dan orasi-orasi para petingggi Ikhwanul
Muslimin pendukung Moursi di atas panggung mengecam keras.
Mereka menyebut
pelengseran Moursi itu sebagai kudeta militer terhadap konstitusi. Sebaliknya
oposisi anti-Moursi di Bundaran Tahrir menyambut gegap gempita.
Banyak kalangan
sebelumnya mengkhawatirkan bakal terjadi aksi anarkis pendukung Moursi di
Bundaran Rabiah.
Pasalnya, Masjid Rabiah
Adawiyah diapit oleh Kantor Pusat Keuangan Angkatan Bersenjata dan Kantor
Kepolisian Distrik Nasr City.
Persis di depan Masjid
Rabiah itu terdapat kompleks Markas Besar Panglima Angkatan Bersenjata.
Kompleks ini merupakan
tempat penyerahan kekuasaan oleh Majelis Tertinggi Angkatan Bersenjata kepada
Presiden Moursi beberapa jam setelah tokoh Ikhwanul Muslimin itu dilantik tahun
lalu, 30 Juni 2012.
Sebetulnya, para pemuda
pendukung Moursi di Bundaran Rabiah sudah "siap tempur" menghadapi
keadaan terburuk.
Kesiapan itu terlihat
dari alat-alat aksi yang mereka siapkan seperti batu, perisai besi dan
pentungan dari kayu dan besi.
Namun, para petinggi
Ikhwanul Muslimin di atas panggung menyerukan untuk tenang dan tidak boleh
beraksi di luar kendali.
Saat ini Moursi dan
sejumlah petinggi Ikhwanul Muslimin termasuk Khairat Al Shatir diberlakukan
tahanan rumah pasca pelengseran Moursi.
Supir pribadi Al Shatir
dilaporkan ditahan oleh aparat keamanan sehari menjelang pelengseran Moursi.
0 Comments