Impian TNI-AL, Puspenerbal khususnya memiliki
helikopter khusus anti kapal selam masih terus bergulir. Kabar baiknya,
Kementrian Pertahanan telah mendengar dan meluluskan permintaan tersebut. Lebih
jauh, ARC mendapat info, Kemhan sudah memberikan spesifikasi helikopter yang
dibutuhkan kepada 2 pabrikan besar produsen heli anti kapal selam. Namun dari
pihak pabrikan sendiri belum mengajukan penawaran. Kemhan sendiri berharap,
kontrak bisa dilaksanakan tahun ini juga, sehingga di tahun 2014 diharapkan
sudah ada barangnya.
Berbeda dengan kabar sebelumnya, dipastikan kali ini
heli Kaman Super Sea Sprite sudah masuk kotak. Kementrian pertahanan kini
melirik heli AKS yang memang terkenal dan mumpuni. Mereka masing-masing adalah
AW-159 Wildcat serta AS-565 Panther. Entah kebetulan atau tidak, kedua heli ini
memiliki nickname berbau kucing.
Helikopter AW-159 Wildcat sendiri merupakan
pengembangan paling mutakhir dari heli Lynx. Heli ini digunakan oleh angkatan
bersenjata di berbagai negara, dan sudah battle proven sejak perang Malvinas
tahun 1982. Secara umum, Heli ini mampu dipersenjatai torpedo, rudal Sea Skua,
hingga senapan mesin berat. Bahkan dalam berbagai foto terlihat heli ini
menggotong rudal Hellfire. Lynx sendiri sudah menjadi idaman pilot Penerbal
sejak tahun 90an. Namun minimnya anggaran serta harganya yang konon sangat
mahal, membuat Penerbal terpaksa menunda mimpinya dan harus cukup puas dengan
Bo-105 serta Nbell-412.
Sementara heli AS-565 Panther merupakan pengembangan
dari seri Dauphin yang sangat laris. Di Indonesia sendiri seri Dauphin sudah
digunakan oleh polisi udara. Selain itu eratnya hubungan Eurocopter dengan PT.
DI bisa menjadi nilai tambah. Heli Panther sendiri juga sudah battle proven
saat perang teluk pertama di tahun 1991. Heli ini biasa terlihat membopong
rudal AS-15TT, Torpedo atau roket dan senapan mesin.
Secara umum, spesifikasi kedua heli sebenarnya tidak
terpaut jauh. Yang mana akan dipilih, kita tentu berharap, juga turut dipasang
mission suite yang cocok dan mumpuni. Sehingga, kemampuan TNI-AL dalam
peperangan anti kapal selam semakin meningkat. Oya, ssttt.. kabarnya salah satu
peserta mulai bergerak mundur lantaran spesifikasi yang diberikan terlalu
menjurus.
ARC
0 Comments