BANDA ACEH - TNI Angkatan Udara gagal melakukan
pemetaan lokasi kerusakan akibat gempa 6,2 skala richter di Kabupaten Bener
Meriah dan Aceh Tengah karena cuaca buruk.
Pesawat TNI AU sudah berputar-putar di udara selama
dua jam dengan pesawat CN 235, namun tak bisa merekam gambar.
“Untuk sementara belum ada hasilnya karena
terkendala cuaca buruk,” kata kapten pilot Mayor (Pnb) Yoyon Kuscahyono, Kamis
(4/7/2013).
Yoyon mengaku menerbangkan pesawatnya setinggi
11.500 meter di atas permukaan laut yang merupakan prosedur terbang di atas
dataran tinggi, seperti Bener Meriah dan Aceh Tengah. Namun, hujan dan kabut
tebal membuat pihaknya sulit melihat daratan.
“Selama tidak kelihatan tanah, kami tidak bisa
turun. Akhirnya untuk sekarang kami tidak bisa ambil gambar,” ujarnya.
Pihaknya akan mencoba lagi besok pagi bila cuaca
memungkinkan
Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda, Kolonel (Pnb)
Wisnu Murendro menambahkan, hasil pemetaan kerusakan gempa ini akan diserahkan
kepada pemerintah untuk memudahkan penanganan pascagempa.
Pemetaan melalui udara ini dialakukan karena Bener
Meriah dan Aceh Tengah yang letaknya di lembah gunung sulit diakses melalui
darat. Terlebih, sehabis pascagempa, longsor terjadi di sejumlah titik.
Okezone
0 Comments