JAYAPURA -
Lagi peristiwa kontak sentaja antara aparat keamanan dan Gerakan Pengacau
Keamanan (GPK) kembali terjadi. Pada Jumat 26 Juli petang, dilaporkan puluhan
TNI AD dari Yonif 753 Nabire terlibat baku tembak dengan GPK pimpinan Jon Yogi
di wilayah Kabupaten Paniai, Papua.
Informasi
yang diperoleh, baku tembak terjadi di Kampung Enarotali tepatnya di wilayah
Tanah Merah. Tidak ada korban jiwa akibat baku tembak itu, namun beberapa
anggota GPK serta empat pucuk pistol jenis FN, potongan laras pistol sebanyak
empat buah, amunisi minute sebanyak 16
butir, 15 butir amunisi, lima butir
selongsong AK 47 berhasil diamankan tim pos Enarotali yang dipimpin Lettu Pugu.
Kepala
Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Lismer Siantar ketika
dikonfirmasi, membenarkan peristiwa tersebut. "Memang benar Jumat lalu ada
kontak senjata, anggota kami juga berhasil menyergap beberapa diantara mereka (
GPK ). Mereka ini merupakan anak buah dari Jon Yogi." ujar Siantar, Senin
(30/7/2013).
Menurut
Siantar, pagi hari sebelum terjadi kontak senjata, ada laporan dari warga
sekitar. Mereka melihat adanya sekelompok warga yang melintas di wilayah
Enarotali dengan bersenjatakan lengkap. Mendapat informasi tersebut, anggota
TNI dari Yonif 753 melakukan pengecakan, dan sore harinya keberadaan mereka
ditemukan anggota TNI. Posisi mereka di
pinggir kampung yang jaraknya 500 meter dari kota.
Namun,
lanjut Siantar, posisi anggota TNI yang baru berjarak 30 meter dari markas GPK,
langsung ditembaki. Mendapat serangan tembakan membabi buta, puluhan anggotanya
memuntahkan tembakan balasan. Baku tembak dilaporkan terjadi sejak sore hingga
pukul 18.00 WIT.
Kelompok GPK
yang diperkirakan berjumlah empat orang berhasil disapu mundur anggota TNI dan
kemudian melarikan diri ke arah hutan di wilayah sekitar. "Dari informasi
yang diterima, GPK ini tengah mengincar warga atau pun TNI Polri yang tengah
melakukan kegiatan terkait peringatan HUT RI nanti, mereka dikabarkan akan
mengganggu siapa pun yang akan merayakan 17 Agustus di wilayah Kabupten
Paniai," papar dia.
Hingga saat
ini, situasi di Kabupaten Paniai aman dan kondisif. Sementara TNI dan Polri
tetap meningkatkan keamanan guna mengantisipasi serangan susulan kelompok
tersebut
3 Comments
Perlu adanya unit reaksi cepat baik didarat maupun udara yg saling terkoordinasi untuk mengantipasi bahkan menumpas musuh2 yg mengancam keutuhan NKRI di bumi Papua dari dalam maupun luar, baik secara langsung maupun tidak langsung .... misalnya saja didarat kita perlu intelejen, pasukan para/densus88 dan juga sniper handal serta didukung kekuatan udara misalnya pesawat jenis drone u/ mata2 dllnya ...disini TNI lebih tahu akan kebutuhan startegisnya!
ReplyDeleteSegera di tuntaskan GPK di Papua. Ini bisa memicu konplik - konplik di daerah lain, Ada uapaya beberapa negara yang ingin Pisahkan Papua dari NKRI, untuk Intelelijen - intelijen Kita. Periksa turis- turis yang Masuk ke INDONESIA. Kebanyakan dari mereka adalah mata - mata dari negara yang coba kacaukan NKRI.hal ini ada kaitannya Beberapa Negara yang Haus akan Sumber daya alam Indonesia yang Nota bene Indonesia Kaya akan Sumber daya alamnya.
ReplyDeleteSlm kita mau diperbudak AS n antek2nya n g berani berdiri tegak disamping Cina n Rusia g bkln jera AS n anteknya mempermainkan kita kyk wayang. GPK dll cmn bagian kecil rekayasa.
ReplyDelete