SISTEM RUDAL PERTAHANAN UDARA S-400 TRIUMPH

Strategi dan Alutsista Militer


S – 400 TRIUMPH

S-400 Triumph dengan julukan NATO SA-21 Growler adalah sistem rudal pertahanan udara yang dikembangkan oleh biro desain Almaz Central – Rusia.Sistem ini dimaksudkan untuk menggantikan sistem pertahanan udara Rusia S-300P dan S-200.S-400 merupakan upgrade dari serangkaian sistem pertahanan udara S-300 dengan rudal permukaan ke udara.Sistem rudal mulai beropersai pada bulan April 2007.Rusia mendirikan empat resimen S-400 untuk menjaga wilayah udara nasional di wilayah Moskow,Ekslave Kaliningrad Baltik dan distrik militer timur.Unit pertahanan udara di wilayah distrik militer Southern juga direncanakan akan dipersenjatai dengan sistem canggih S-400 pada akhir 2012.lebih dari 20 bataliyon S-400 akan dikirim ke Angkatan bersenjata Rusia pada 2015.Rusia juga berencana untuk mendirikan 56 bataliyon S-400 pada tahun 2020.Rusia berniat akan memasok sistem ini ke Cina.selain itu negara Turki juga menyatakan niatnya untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 atas ketertarikannya selama pameran IDEF 2009.

Fitur S-400 Triumph 

Sistem ini dapat melibatkan semua jenis target udara termasuk pesawat tempur,UAV,rudal balistik dan jelajah dalam kisaran 400 km pada ketinggian sampai 30 km.Sistem ini dapat melumpuhkan 36 target secara bersamaan.S-400 dua kali lebih efektif dibandingkan sistem pertahanan udara Rusia sebelumnya dan dapat digunakan dalam waktu 5 menit.S-400 dapat diintegrasikan ke dalam unit pertahanan udara sekarang dan masa depan dari Angkatan Udara,Angkatan Darat dan Angkatan Laut.

Rudal S-400

Sistem rudal pertahanan udara S-400 menggunakan empat jenis rudal baru disamping menggunakan rudal dari sistem S-300PMU.Rudal pertama yang dipasang pada sistem ini 48N6DM (48N6E3),ini merupakan varian penyempurnaan dari rudal 48N6M dengan sistem propulsi yang lebih kuat.Rudal itu dapat menghancurkan target udara pada kisaran 250 km.Rudal 40N6 S-400 memiliki jangkauan 400 km dan diklaim menggunakan radar homing aktif untuk mencegat target udara pada jarak yang lebih jauh.dengan demikian dapat diarahkan terhadap target AWACS,J-STRARS,EA-6B sport jammers dan target yang berada jauh diketinggian lainnya.S-400 juga dapat meluncurkan rudal darat ke udara menengah 9M96E dan 9M96E2.Rudal dapat menyerang target yang bergerak cepat seperti pesawat tempur dengan probabilitas hit yang tinggi.Rudal 9M96 memiliki jangkauan maksimum 120 km.

Komando dan kontrol

Komando dan sistem kontrol 55K6E S-400 Triumph didasardkan pada kendaraan pos komando Mobile Ural-532.301.Pos komando dilengkapi dengan konsol LCD untuk memproses data surveliansi wilayah udara,radar kontrol dan monitor jarak jauh,melacak aktivitas yang merupakan ancaman udara,mengkoodinasikan dengan baterai lainnya.Sistem ini mampu bertukar data dengan sistem lainnya seperti SA-12,SA-23 dan S-300.

Radar

Kontrol tembak dan radar pelacak target S-400 adalah 92N6E.Radar diinstal pada kendaraan MZKT-7930 8x8.Radar 96L6 adalah radar opsional yang dibawa oleh kendaraan yang sama ketika baterai S-400 digunakan secara mandiri.Radar 91N6E dapat mendeteksi dan melacak pesawat,helikopter,rudal jelajah,rudal pesawat dan rudal balistik dalam jarak 600 km dan juga dapat melacak secara sekaligus hingga 300 target.

Kendaraan peluncur

Peluncur SP85TE2 dipasang pada truk traktor BAZ-64022 atau MAZ-79100 kendaraan  Transporter-Erector-Launcher (TEL).TEL dapat dapat membawa hingga empat tabung peluncur.

informasialutsista.blogspot.com
SPESIFIKASI
 Masuk layanan SAM
 2007 SAM
 Jarak SAM
 hingga 400 km SAM SAM
GALERI
.
photo 02photo 02 photo 03

informasialutsista.blogspot.com

Post a Comment

13 Comments

  1. Kapan kita punya seperti ini ya

    ReplyDelete
  2. Coba indonesia punya rudal bgini

    ReplyDelete
  3. baru mau beli KS kilo aja negara lain udah pd protes, gimana yg beginian

    ReplyDelete
  4. Negara Kita tabu dengan hal - hal pembaharuan alat - alat militer seperti ini! Masih rencana saja sudah ribut! gimana, kapan mau majunya kalau begini terus!

    ReplyDelete
  5. Hallo Mas,...
    Share yang bagus mas ... aplikasi dunia sistem kontrol.
    Saya juga membuat tulisan mengenai sisi lain dunia kontrol, dimana dia sangat spesifik dunianya.
    Saya menulis tentang tips sukses di bidang automation. mohon kunjungi link berikut : http://plctrainingcenter.wordpress.com/2013/09/07/kiat-sukses-menguasai-bidang-automation/
    Terima kasih,
    Iman

    ReplyDelete
  6. persetan dengan negara lain, pokoknya indonesia harus punya yang seperti ini, sementara proyak rudal nasional berjalan, S-400, menjadi keharusan !!!
    sadarlah kita sudah terkepung oleh pangkalan militer negara2 anjing !!!

    ReplyDelete
  7. Ngeri2 sedap ni barang......sssttttt...tetangga klo denger stroke 5......tunggu d.daynya..gan

    ReplyDelete
  8. mimpi kali ye...

    ReplyDelete
  9. asean + australia + negara sekitar sebaiknya tidak ikut dalam perlombaan sejata .......... jika terjadi perang juga sama sama hancur ............. ......... ya ... kadang tak diberi pilihan ... negara kita direndahkan negara lain karena minim alutsista ...... ada baiknya beli s-400 ..... pasti malaysia ikutan beli, apalagi australia ... dia negara kelewat takut sama Indonesia ........ Ya.... nurut TNI sajalah .... TNI dan Pemerintah + DPR yg putuskan ... kita rakyat mendukung saja

    ReplyDelete
  10. untuk beli S 400 Indonesia harus buat skenario yang ciamik seperti operasi mendatangkan Pesawat tempur dari ISRAEL pasti bisaaa...

    ReplyDelete
  11. klo negara indonesia ini ingin menjadi negara kuat yang disegani negara lain dan ingin menjadi negara yanng lebih maju ekonominya..caranya cepat beli dan akuisisi rudal S300 atau S400 ini tapi jangan lupa tanmdemnya rudal pantsyr..

    ReplyDelete
  12. Knp kita selalu memble, mo beli senjata ini itu aja pake takut omongan tetangga. Pdhl kalo mereka ancam kita se kls Singapura aja bikin kita berkeringat. Gmn si...? Pemilu 9 April kalo cmn bs deklamasi lbh baik sadar diri g usah nyapres, jika g sekuat Soekarno n secerdik Habiebie

    ReplyDelete
  13. semoga ada dalam list alutsista MEF jilid 2

    ReplyDelete