AYATULLAH ALI KHAMENEI PUJI SIKAP OBAMA

AP Ayatullah Ali Khamenei, pemimpin spiritual Iran, mengeluarkan sebuah arahan untuk para kepala intelijen militer, dan organisasi keamanan negara itu guna mengambil semua langkah yang diperlukan demi melindungi rejim Iran
Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada Kamis (8/3/2012) menyambut tanggapan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam meredakan pembicaraan perang terhadap Teheran atas kegiatan nuklirnya.
"Itu pembicaraan baik dan menunjukkan jalan keluar dari khayalan," kata Khamenei seperti
dikutip laman resmi pemimpin spiritual Iran itu.

Obama pada Selasa (6/3/2012) menyatakan bahwa kegiatan nuklir Iran bukan ancaman langsung, dengan alasan "jendela" diplomasi bisa mencegah Iran membuat bom, dengan menyerang calon presiden dari Partai Republik atas pernyataan garangnya menuntut tindakan tentara terhadap republik Islam itu. "Namun, Presiden Amerika Serikat terus mengatakan ingin membuat rakyat Iran berlutut melalui hukuman. Bagian dari pidato itu menunjukkan kelanjutan khayalan dalam masalah ini," tambah Khamenei. Obama mencuri perhatian publik dari proses prapemilihan calon presiden dari Partai Republik dengan mengadakan jumpa pers di Gedung Putih.

 Obama mengecam Republiken yang "omong besar" dan "menggertak" serta gagal mempertimbangkan biaya perang dengan Iran. Pernyataan itu disampaikan sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan tidak bisa menunggu "lebih lama" terhadap keberhasilan diplomasi dengan Iran. Barat dan musuh bebuyutan Teheran, Israel, menuding Teheran membuat senjata atom dengan kedok bersikeras melakukan kegiatan nuklir untuk tujuan damai. Iran dikenai empat hukuman Dewan Keamanan PBB, terpisah dari beberapa hukuman lain oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, atas minyak dan keuangannya, karena menolak menghentikan pengayaan uranium.

Ketegangan antara Israel dan Iran berkobar sesudah pengeboman di New Delhi, Tbilisi, dan Bangkok pada pertengahan Februari. Namun, Iran menolak tuduhan mereka, mendalangi serangan-serangan itu. Iran mengirim kapal perang memasuki Laut Tengah melalui Terusan Suez untuk menunjukkan kekuatan, yang menurut Israel akan dipantau dengan saksama. Pada tengah Februari, Iran mengatakan telah memasang 3.000 perangkat sentrifugal lagi untuk meningkatkan kemampuan pengayaan uraniumnya dan meningkatkan eksplorasi serta pengolahan batang kuning uranium.

Perdana Menteri Inggris David Cameron pada hari Selasa memperingatkan Israel untuk tidak mengerahkan pasukan terhadap Iran, dengan menyatakan bahwa tekanan diplomatik masih dapat menghentikan sengketa kegiatan nuklir Iran. "Kami pikir bahwa mengerahkan pasukan terhadap Iran oleh Israel bukan pendekatan yang tepat. Kami mengatakan itu secara terbuka dan pribadi kepada warga Israel," kata Cameron kepada parlemen.

KOMPAS 

Post a Comment

0 Comments